Kerja!

Bekerja merupakan suatu perintah mulia dan sunnah dari Rasulullah SAW. Tentu yang dimaksud disini adalah pekerjaan yang halal. Patut diketahui Allah Swt sangat cinta dengan orang bekerja. Rasulullah bersabda, ''Allah mencintai setiap Mukmin yang bekerja untuk keluarganya dan tidak menyukai Mukmin pengangguran, baik untuk pekerjaan dunia maupun akhirat.''

Sebaliknya Islam sangat tidak setuju dengan sikap meminta-minta. Jabir bin Abdullah meriwayatkan, Nabi bersabda, ''Siapa yang membuka pintu meminta-minta, maka Allah pasti akan membuka pintu kefakiran. Sedangkan siapa yang ber-'iffah (menjaga kehormatan diri, tidak meminta-minta), Allah akan menjaganya. Siapa yang mohon kecukupan kepada Allah, dia akan dicukupkan. Seseorang yang membawa tali ke lembah untuk mencari kayu, kemudian membawanya ke pasar untuk dibelikan satu mud kurma, lebih baik baginya daripada meminta-minta baik ia diberi atau tidak.'' (Lihat, Musnad Ahmad, 2/418, Majma' al-Zawa'id, 3/95).

Diriwayatkan dari Hubsyi bin Junaadah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.
“Barang siapa meminta-minta kepada orang lain tanpa adanya kebutuhan, maka seolah-olah ia memakan bara api”
Banyak hal yang dimaksud meminta-minta antara lain, dari meminta bantuan seperti bantuan tenaga, uang, bahkan contekan. Iya benar contekan. Mencontek berarti meminta, meminta berarti mencontek. Jika ini terbiasa ini akan berdampak buruk pada setiap individu. Dia akan terbiasa untuk tidak memperkerjakan otaknya untuk menjawab soal di depan matanya. Sepeti yang terlansir di atas, Allah tidak suka dengan seorang Mukmin pengangguran. Orang yang menganggur otomatis tidak nekerja, dan tidak bekerja otomatis tidak memperkerjakan otaknya. Karena mungkin tidak ada pekerjaan di dunia ini yang tidak menggunkan otak. Karena otak merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa. Karena otak kita dapat berpikir dan dengan berpikir kita dapat mengenal Yang Maha Esa.

Namun dalam sebuah hadis disebutkan bahwa, sabda Nabi ''Jika datang peminta-minta, berilah meskipun ia mengendarai kuda." Hal ini didukung oleh surat Ad-Dhuha 10, yang melarang kita menghardik dan mengusir peminta-minta. Wallahu a'lam.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai