Hubungan Diplomatik Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Lain


Untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara, Kerajaan Sriwijaya membangun hubungan dengan beberapa kerajaan. Diantaranya hubungan dengan Kekaisaran China yang secara teratur mengirim utusan beserta upeti.

Sriwijaya juga pernah berhubungan dengan Kekhalifahan Umayyah yang pada saat itu dipimpin oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Maharaja Sriwijaya mengirimkan sepucuk surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang isinya permintaan untuk mengirimkan seorang ulama untuk memberi pelajaran tentang Islam beserta hukum-hukumnya.

"Dari Raja sekalian para raja yang juga adalah keturunan ribuan raja, yang isterinya pun adalah cucu dari ribuan raja, yang kebun binatangnya dipenuhi ribuan gajah, yang wilayah kekuasaannya terdiri dari dua sungai yang mengairi tanaman lidah buaya, rempah wangi, pala, dan jeruk nipis, yang aroma harumnya menyebar hingga 12 mil. Kepada Raja Arab yang tidak menyembah tuhan-tuhan lain selain Allah. Aku telah mengirimkan kepadamu bingkisan yang tak seberapa sebagai tanda persahabatan. Kuharap engkau sudi mengutus seseorang untuk menjelaskan ajaran Islam dan segala hukum-hukumnya kepadaku."
-Surat Kerajaan Sriwijaya kepada Khalifah Umayyah
Kutipan surat ini diambil dari al-'lqd al-Farid karya sastrawan Kordoba, Ibnu Abdu Rabbih. Sementara oleh Ibnu Tagribirdi surat tersebut memiliki redaksi yang sedikit berbeda di dalam Al-Nujum Az-Zahirah fi Muluk Misr wa Al-Qahirah.

Hal ini membuktikan bahwa Sriwijaya telah melakukan hubungan diplomatik dengan dunia arab maupun Islam. Namun dengan terjadinya peristiwa ini bukan berarti Raja Sriwijaya telah memeluk Islam. Hal ini dilakukan hanya demi mempelajari kebudayaan beserta adat istiadat dari berbagai rekan perniagaan yang berasal dari Tiongkok, India, juga Timur Tengah.

Pengaruh Kerajaan Sriwijaya juga terlihat di wilayah Thailand. Ini dapat dilihat dari gaya bangunan pagoda Borom That yang terpengaruh oleh Sriwijaya.

Sementara hubungan Sriwijaya untuk wilayah Asia Selatan terlihat pada prasasti Nalanda yang berangka 860 menunjukkan hubungan Sriwijaya dengan Kerajaan Pala, Belangga. Di sana tercatat bahwa raja Balaputeradewa mendedikasikan biara kepada Universitas Nalanda.

Hubungan Sriwijaya dengan Dinasti Chola di Selatan India juga menunjukkan gejala yang baik. Pada prasasti Leiden tertulis bahwa raja Sriwijaya di Kataha Sri Mara-Vijayottunggawarman membangun sebuah vihara yang bernama Vihara Culamanivarmma.

Namun hubungan keduanya kembali memburuk ketika Rajendra Chola I naik takhta dan melakukan penyerangan terhadap Sriwijaya pada abad ke 11.
Hubungan keduanya kembali membaik ketika masa Raja Kulothunga Chola I. Ketika itu Raja Sriwijaya mengirim utusan untuk membebaskan cukai pada Vihara Culamanivarmma. 

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai