Bergejolaknya Banjarmasin Mei 1997

Tragedi sosial  yang terjadi pada, 23 Mei 1997 di Banjarmasin mungkin merupakan rentetan-rentetan sejarah yang hampir dilupakan oleh kalangan pemuda saat ini. Sebuah peristiwa yang besar terjadi ketika kampanye putaran terakhir pemilu yang pada saat itu hanya diikuti 3 partai yaitu, Golkar,
PPP, PDI berakhir dengan bergejolaknya Banjarmasin. Sebuah kerusuhan dua kubu bersebrangan antara massa Partai Golkar dengan massa PPP yang menurut data resmi mengakibatkan 123 tewas, 1 gereja musnah dan 10 rusak berat, 151 rumah, 144 toko, 3 pusat pembelanjaan dan hiburan, 3 pasar swalayan, 3 bank, 4 kantor pemerintahan, 1 sarana hiburan, 3 sekolah, 1 rumah jompo, 1 apotek, 36 mobil, dan 34 sepeda motor musnah terbakar.
Sebuah tragedi kemanusiaan ini yang juga sering disebut "Jum'at Kelabu" diawali ketika beberapa massa pendukung Golkar melewati Masjid Noor, dengan suara motor meraung-raung yang saat itu masih berlangsung solat Jum'at. Sontak massa yang geram langsung menuju kantor DPD Golkar Kalsel sehabis solat jum'at usai. Sontak, kerusuhan tak dapat dihindarkan lagi.
Massa selanjutnya mengalihkan perhatiannya menuju Lapangan Kamboja. Dalam perjalanan, mereka merusak segala atribut yang berbau Golkar. Tak hanya itu, perusakan juga dilakukan di tempat perbelanjaan, tempat hiburan, maupun tempat ibadah. Menurut informasi kerusuhan tersebut terus berlangsung hingga dini hari. Jum'at itu memang menjadi hari yang penuh kelabu di Banjarmasin saat itu.
Memang menjadi rahasia umum bahwa bangsa ini memang mudah terpecah. Dari zaman kolonial sampai sekarang oknum-oknum tersebut terus melancarkan pisaunya ke negeri ini. Jadi intinya kita sebagai generasi penerus bangsa jangan mudah memakan hasutan busuk mereka. Karena kita bukan generasi bermental kolonial.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai