Pisau Tumpul Soeharto

Lama juga kau lahir, 53 tahun usiamu. Terhitung sejak tahun 1945 kemerdekaan Republik ini dikumandangkan sampai tahun 1998, sudah 53 tahun negeri ini merdeka. Negeri yang mengalami cobaan yang terjang pada awal kelahirannya. Mulai dari pemberontakan yang terjadi di berbagai wilayah sampai pertentangan ideologi yang tak kunjung usai.


Namun semua berubah ketika tongkat kekuasaan berpindah dari "Sang Proklamator" ke Mayjen Soeharto, yang kelak memimpin negeri ini selama 32 tahun lamanya. Tiga puluh dua tahun bukan waktu yang sebentar. Bergejolak di awal kepemimpinannya dengan penumpasan PKI sampai ke akar-akarnya. Merupakan hal luar biasa ketika itu, yang mana Sang Jenderal berhasil membumihanguskan komunis di negeri ini. Jika kita menilik sejarah, PKI merupakan partai komunis terbesar ketiga pada saat itu, setelah Partai Komunis Soviet dan Partai Komunis Cina. Dan tidak ada yang bisa menyamai tindakan Soeharto ini. Yang kelak akan langgeng memimpin Republik ini selama 32 tahun lamanya.

Namun semua berubah ketika krisis ekonomi menghantam negeri ini. Nilai Rupiah anjlok mencapai Rp 17.000/dolar AS. Tapi siapa sangka krisis tersebut sengaja diciptakan Amerika Serikat dan IMF. Hal ini sendiri dikemukakan sendiri oleh Direktur Pelaksana IM, Michael Camdessus

"Kami menciptakan kondisi krisis yang memaksa Presiden Soeharto turun" kata Camdessus yang dikutip Kantor Berita Antara

Menurut ekonom masuknya IMF sebagai pengatur perekonomian Indonesia, membuka jalan surga perekonomian dunia. Karena Indonesia merupakan pasar yang mempunyai potensi besar. Terbukti dengan IMF leluasanya mengatur ekonomi Indonesia, banyak perusahaan asing dengan leluasanya berbisnis di negeri ini. Di setiap sudut kota, terdapat cabang perusahaan asing, entah itu bank restoran maupun yang lainnya.

Dan Republik ini baru dapat keluar dari cengkraman pihak asing ketika masa pemerintahan SBY. Ketika dapat sedikit bernapas lega dengan terbebasnya utang IMF

"Keseluruhan utang Indonesia terhadap IMF adalah USD 9,1 miliar, jika dengan nilai tukar sekarang setara dengan Rp 117 triliun, dan pembayaran terakhirnya kita lunasi pada tahun 2006, atau 4 tahun lebih cepat dari jadwal yang ada. Sejak itu kita tidak lagi jadi pasien IMF" kata SBY

Itulah sekelumit kisah dari negeriku tercinta. Entah apa yang menyebabkan Seorang Jenderal Besar Soeharo dengan latar belakang militernya dapat tunduk dengan kekuatan asing. Yaa mungkin itulah, seperti pisau tumpul. Dilihat menyeramkan, namun ketika menerjang hanya bisa menggelitik. Tapi apapun yang telah dilakukan beliau sudah memberikan jasa yang banyak kepada Republik ini, walaupun dosanya juga banyak.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai