Lebih dari Sekedar Tempat Bermain Sepakbola


Agora merupakan tepat pertemuan terbuka di negara kota Yunani Kuno. Dalam perkembangannya tempat ini menjadi market place. Yang awalnya menjadi tempat umum hiingga menjadi pasar. Seperti itulah kiranya secara singkat. Aspek pasar menurut orang Yunani berarti berbicara/ngobrol. Di tempat
inilah orang Yunani berbicara banyak hal. Mulai dari politik, kekuasaan ataupun filsafat, Sebagai ruang publik, Agora menjadi temta yang tepat untuk melakukan rekonsiliasi. Dari konflik Socrates dengan masyarakat umum tentang keyakinan terhadap dewa sampai masalah kehidupan administrasi di Athena dibicarakan di sini.

Andai kita melihat pada zaman ini, stadion merupakan Agora masa kini. Di tempat ini penonton tidak hanya menyaksikan kesebelasannya bertanding, tapi jugaterjadi percakapan, pujian bahkan sanggahan. Stadion merupakan pasar, ruang transaksional baik tentang yang maya maupun nyata.

Contohnya ketika dinamika pilotik di Mesir tidak lepas dari hembusan protes mereka yang ada di stadion. Tentu kita tidak akan lupa ketika pada ajang Piala AFF 2010 di GBK, di penuhi spanduk yang menginginkan terjadi reformasi di badan PSSI. Stadion merupakan suatu tempat terekspresinya identitas sosial. Stadion lebih dari sekedar bangunan yang dipenuhi rumput dan bangku pennton.

Stadion sebenarnya dapat juga diartikan pasar sesungguhnya. Ketika rehat babak pertama, tak jarang terlihat pedagang makanan dan minuman menjajakan dagangannya. Dan di saat itu juga terjadi percakapan yang begitu luas topiknya. Mulai dari pemain mana yang berhasil mencetak gol, pemain yang mendapat karu kuning sampai gosi-gosip yang numpang lewat.

Referensi: Panditfootball

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai