BJ Habibie yang Lebih Memilih Indonesia dibandingkan Jerman


Beliau merupakan sosok yang berhasil membawa harum Indonesia. Pancaran ilmu yang diberikan beliau begitu besar untuk bangsa ini. Kita tentu akan selalu ingat jasanya dalam sumber daya manusia yang mana pada akhirnya negeri ini dapat membuat pesawat untuk pertama kalinya.


Totalitasnya kepada Republik ini ternyata tidak hanya terlihat ketka menginjakkan kaki di Indonesia. Sebelum Indonesia tahu kejeniusannya, Habibie sudah terlebih dahulu diminta untuk mengembangkan teknologi pesawat terbang di berbagai negara.

Jerman yang sudah terlebih dahulu tahu potensi Habibie menjadi penawar pertama jasa Habibie. Lebih dari itu, Jerman juga menawari Habibie dengan status "Warga Negara Kehormatan". Bukannya girang dengan tawaran tersebut, Habibie justru menolaknya dengan jiwa besar. "Sekalipun menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air ku memanggil, maka paspor (Jerman) akan saya robek dan akan pulang ke Indonesia," kata Habibie seperti dikutip dalam buku Habibie dan Ainun. Jerman yang tahu bahwa Habibie bukan orang biasa menghormati penolakan tersebut.

Tidak hanya dari Jerman, Habibie juga mendapat tawaran dari Filipina. Presiden Filipna langsung turun tangan membujuk Habibie untuk mengelola dirgantara Filipina. Dan jawaban Habibie pun sama yaitu penolakannya secara halus.

Nasionalisme Habibie kembali diuji pasca referendum Timor Leste. Ketika itu Habibie tidak mendapat lagi kepercayaan di masyarakat. Padahal jika ia mau, Habibie dengan gampangnya memiliki kesempatan untuk tinggal nyaman dengan jaminan hidup. Namun semua itu dijauhinya demi pengapdian kepada bangsa ini.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai