Ketika Syetan Menemui Umar bin Khattab


Umar bin Khattab r.a. dikenal sebagai orang yang berwatak keras dan bertubuh tegab. Tidak jarang sebelum memeluk Islam, Umar bin Khattab sering mengaggu mulimin. Tapi sebenarnya di dalam hatinya selalu berkecamuk dualisme perasaan. Antara mempertahankan agama nenek moyangnya dan kagumnya Umar kepada Islam.



Hingga suatu hari Umar yang membawa pedang ingin membunuh Rasulullah SAW dijegal oleh Abdullah an-Nahham al-'Adawi. Ia ingin memberitahukan kepada Umar bahwa saudara perempuannya dan iparnya telah memeluk Islam.

Umar pun segera pergi ke rumah iparnya. Ketika sampai di sana Umar mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibaca adiknya. Umar pun semakin naik pitam dan langsung memukuli adiknya sampai berdarah. Melihat adiknya berdarah, Umar merasa iba. Ia meminta untuk melihat sedikit beberapa tulisan Al-Qur'an yang dipegang adiknya. Seusai bersuci, Umar membaca ayat Al-Qur'an tersebut dan merasa kagum akan keindahannya. Umar pun segera menuju ke rumah Rasulullah dan menyatakan masuk Islam.

Umar bin Khattab merupakan Khalifah kedua yang dikenal tegas, bijaksana, dan ditakuti oleh musuhnya. Tidak hanya menusia tetapi juga syetan pun segan dengan Umar bin Khattab. Sebagaimana hadits di bawah ini:

Diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqqash dari ayahnya ia berkata,

“Umar bin al-Khaththab memohon agar diizinkan masuk ke rumah Rasulullah SAW ketika itu ada beberapa orang wanita dari Quraisy sedang berbincang-bincang dengan Rasulullah dan mereka berbicara dengan nada suara yang keras melebihi suara Rasululullah SAW.”

Ketika Umar masuk mereka segera berdiri dan menurunkan hijab. Setelah diberi izin Umar masuk ke rumah Rasulullah SAW sementara Rasulullah tertawa.
Umar bertanya, 

“Apa yang membuat anda tertawa wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab. “Aku heran terhadap wanita-wanita yang berada di sisiku ini, ketika mereka mendengar suaramu, segera mereka berdiri menarik hijab.”

Umar berkata, “Sebenarnya engkau yang lebih layak mereka segani Wahai Rasulullah. Kemudian Umar berbicara kepada mereka, “Wahai para wanita yang menjadi musuh bagi nafsunya sendiri, bagaimana kalian segan terhadap diriku dan tidak segan terhadap Rasulullah?”

Mereka menjawab, “Ya, sebab engkau lebih keras dan lebih kasar daripada Rasulullah SAW.”

Rasulullah SAW bersabda,“Wahai Ibnul al-Khaththab, demi Allah yang jiwaku berada dalam genggaman tanganNya, sesungguhnya tidaklah setan menemuimu sedang berjalan di suatu jalan kecuali dia akan mencari jalan lain yang tidak engkau lalui.”

Begitulah kisah seorang Umar bin Khattab. Yang pada mulanya menentang Islam menjadi pembela Islam yang diseganu kawan maupun musuh. Yang ditakuti musuh dari manusia sampai syetan.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai