Konstantinopel dalam Sepakbola? Ialah Atletico Madrid


Konstantinopel merupakan ibu kota dari Kekaisaran Romawi. Kota inilah yang menjadi alasan mengapa kekaisaran ini dapat bertahan selama ratusan tahun. Kota ini memiliki keuntungan dengan berupa lokasi yang strategis diantara Benua Asia dan Eropa.

Ketika Constantine I memimpin Kekaisaran ini, ia menekankan pembuatan agar kota Konstantinopel tidak mudah ditembus oleh musuh-musuhnya. Iapun memerintahkan pasukannya untuk membangun sebuah tembok yang membentang mengelilingi kota. Di dalam kotapun diperintahkan untuk membangun tembok yang cukup tangguh.

Theodosius melanjutkan proyek kedua pembangunan tembok ini. Kaisar Theodosius membangun tembok yang berkisaran panjangnya sekitar 1,2 mil ke arah barat dari tembok pertama. Tembok tersebut selalu dijaga oleh ribuan pasukan yang dengan siap menjaga kota dari serangan musuh.

Pembangunan tembok ini bukan semata sebagai simbol Kekaisaran Romawi, namun juga sebagai pertahanan yang solid.. Pertahanan menjadi pemberhentian pertama maupun terakhir dari serangan musuh. Dan jika di sepakbola kita mengenal seorang bek sebagai dan seorang kiper sebagai pertahanan terakhir. Seorang bek diharuskan menjaga wilayahnya dari gempuran serangan musuh. Dan bilamana seorang bek gagal, diharapkan kiper dapat tetap menjaga gawangnya agar tetap clean sheets.

Berbicara tentang clean sheets kita teringat dengan mahirnya Diego Simeone membangun tembok pertahan Atletico Madrid. Sejak kedatangannya Atletico Madrid sudah mengantongi 135 clean sheets dari 256 laga. Jika dijadikan kesatuan persen akan menjadi sekitar 52.7%. Sebuah catatan yang luar biasa dari klub yang berada di bawah bayang-bayang Real Madrid dan Barcelona.

Atletico berada ditangan yang tepat. Dengan racikan formasi 4-4-2 klasik, Simeone berhasil membawa Atletico menjadi juara La Liga 2013/2014. Menghentika dominasi Real Madrid dan Barcelona selama bertahun-tahun. Pada musim ini yang sudah berakhir, tembok Atletico masih tetap kokoh dengan hanya kebobolan sebanyak 18 kali.

Diego Simeone berhasil membangun tembok kokoh Atletico Madrid. Seperti halnya Konstantinopel yang dikelilingi tembok berlapis, walaupun akhirnya dapat ditembus oleh Sultan Muhammad Al-Fatih. Begitu juga dengan Atletico, mungkin ada saatnya tembok tersebut menjadi rapuh dan akhirnya hancur.

Referensi: Fandom Id

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai