Puasa Sebagai Perjuangan


Soekarno pernah mengatakan bahwa perjuananku lebih muah karena melawan bangsa asing tetapi perjuanganmu lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri. Hal ini serupa tapi tak sama dengan apa yang dikatakan Baginda Rasulullah SAW bahwa perjuangan yang paling berat adalah melawan diri sendiri.

Beberapa jam lagi kita akan dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadhan. Dimana umat Islam diperintahkan untuk menjalankan puasa. Puasa tidak sekedar menahan lapar dan haus tetapi juga menahan hawa nafsu. Umat Islam digembleng agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik pada bulan-bulan berikutnya. Ujar Baginda Rasulullah SAW bahwa puasa inilah sebagai perjuangan untuk memerangi diri sendiri.

Puasa inilah yang menjadi driil dalam sepakbola yang mana pembiasaan sebagai kunci dalam hal ini. Malcolm Gladwell menyebutkan seseorang yang ingin ahli dalam bidang apapun perlu menguasai bidang itu dalam waktu 10.000 jam. Hal ini berbeda dengan Jon Townsend yang mengatakan bahwa waktu 10.000 jam tidaklah cukup dalam latihan sepakbola. Dalam pengalamannya ia pernah menyaksikkan anak-anak berlatih sepakbola dengan 10.000 kali sentuhan bola dalam sehari.

Namun berlatih 10.000 kali sentuhan bola tidak langsung menjamin akan menjadi pemain kelas dunia. Ada banyak faktor lain yang mempengaruhi hal tersebut. Tapi kita dapat memaknai perkataan Townsend itu sebagai manifestasi kerja keras dan belajar. Karena semakin banyak kita belajar, semakin banyak kita tahu.

Puasa pun juga sedemikian rupa. Kita dibiasakan untuk menahan hawa nafsu untuk kelak menjadi manusia yang baik pada hari-hari berikutnya. Dan sebagaimana kita tahu bahwa Idul Fitri lah yang menjadi kemenagan dari perjuangan selama sebulan kita.

Referensi: Fandom id

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai