Thomas Alva Edison dan Sebuah Kertas


Thomas Alva Edison merupakan seeorang manusia yang diberi anugerah berupa kejeniusan dari Yang Maha Esa. Bagaimana tidak perannya dalam kehidupan manusia begitu besar. Kita tidak bisa membayangkan jika Thomas Alva Edison tidak menemukan lampu pijar. Mungkin setiap malam datang kita selalu disibukkan untuk menyalakan lilin sebagai penerang ruangan kita.


Kontibusinya dapat kita bayangkan dengan 1.093 hak paten atas penemuannya. Tapi dibalik semua itu pasti ada seseorang yang menjadi penggerak hidupnya. Betapa spesialnya orang itu dimana karena dialah kita mengenal Thomas Alva Edison sekarang ini.

Dan di bawah ini terdapat sebuah kisah yang menjadi tonggak kesuksesan Thomas Alva Edison. Sebuah kisah yang singkat namun cukup dapat membekas di kepala.

Ketika itu Thomas Alva Edison yang masih seumuran SD pulang ke rumah sambil membawa sebuah kertas. Kertas itupun ditujukan kepada ibunya atas perintah gurunya ketika di sekolah.
Ibu Thomas Alva Edison pun membaca kertas tersebut. Seusai membaca, mata sang ibu berlinang air mata. Dan iapun membaca dengan keras isi kertas itu ke Thomas Alva Edison. "Annakmu jenius. Sekolah ini terlalu kecil untuk dia dan kita tidak memiliki cukup guru untuk mengajarinya. Tolong ajari dia oleh Anda sendiri." 
Benar apa yang ditulis dikertas itu, kelak ia menjadi seorang penemu besar di zamannya. Tapi semua berlalu dengan cepat dan ibunya pun meninggal dunia.
Suatu saat ia menyempatkan diri untuk kembali ke rumah tuanya untuk mencari sesuatu. Tiba-tiba di rumah itu ia menemukan sebuah kertas lipatan kecil yang bertuliskan "Anakmu gila (mentalnya sakit). Kami tidak bisa menerimanya kembali di sekolah ini."
Sontak Thomas Alva Edison memaknai tulisan itu dan ia menangis selama berjam-jam. Ia mengerti tulisan itu ditujukkan ke dirinya. Iapun tersadar bahwa ia dulu pernah dianggap gila dan ditolak bersekolah.
Kemudian Thomas Alva Edison menulis dalam buku diarynya. "Thomas Alva Edison adalah anak yang gila dan oleh seorang pahlawan (ibunya) dirubah menjadi seorang jenius abad ini."

Thomas Alva Edison dalam kalimat:

"Untuk berhasil menemukannya, Anda perlu imajnasi yang baik serta setumpuk sampah (ide gila)" - Thomas Alva Edison

"Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras" - Thomas Alva Edison

"Kegagalan dalam hidup adalah mereka yang tidak menyadari dekatnya mereka dengan keberhasilan ketika mereka menyerah" - Thomas Alva Edison

"Kejeniusan adalah 1% dari inspirasi dan 99% dari perpirasi"- Thomas Alva Edison

"Kelemahan terbesar terletak pada keputus asaan. Cara yang paling pasti untuk sukses adalah selalu mencobanya satu kali lagi" - Thomas Alva Edison

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai