Nabi Muhammad SAW dalam Kitab Hindu


Seorang professor dari salah satu universitas di India membuat sebuah buku yang mengagetkan bagi umat Hindu. Buku yang berjudul "Kalki Autar" membuat sebuah pernyataan yang membuat para cendekiawan Hindu kebingungan.

Professor tersebut membuat sebuah pernyataan yang memiliki landasan ilmiah tentang kedatangan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang dinantikan umat Hindu. Ia mengajak seluruh umat Hindu untuk segera memeluk Islam juga mengimani petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad SAW.

Penulis buku tersebut yaitu, Prof. Pundit Vaid Parkash merupakan pendeta besar kaum Brahmana dan juga seorang ahli dalam Bahasa Sanseskerta. Ia sudah mengajukan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu. Hasilnya mereka semua setuju dan percaya bahwa Kalky Autar adalah Nabi Muhammad SAW karena beberapa persamaan ciri dalam Kitab Weda.

Ia juga mengutip beberapa pernyataan dari Kitab Weda (kitab suci umat Hindu). Disebutkan bahwa sosok Kalki Autar adalah Prophet of Bhagwan, pembawa risalah terakhir. Dan hal itu merupakan kasus yang sangat indentik kepada Rasulullah SAW. Disebutkan juga bahwa Kalki Autar lahir di suatu Island (Jazeerah). Tempat itu merupakan suatu daerah yang dikenal sebagai "Jazeeratul Arab".

Di dalam kitab suci umat Hindu disebutkan bahwa ayahnya bernama Vishnu Bhagat sementara ibunya bernama Somanib. Dalam Bahasa Sanseskerta Vishnu berarti Allah SWT, dan Bhagat secara harfiah mengandung arti hamba. Jika keduanya digabungkan akan punya arti Hamba Allah. Dalam Bahasa Arab, Hamba berarti Abdun. Jadi Abdullah (ayah Nabi Muhammad SAW) artinya Hamba Allah. Untuk Somanib memiliki arti damai, aman, dan tentram (dalam Bahasa Sanseskerta). Dalam Bahasa Arab kata tersebut berarti Aminah

Dikatakan pula bahwa Kalky Autar akan diajarkan oleh Bhagwan melalui utusan-Nya di sebuah gua. Hal ini juga persis dengan Wahyu pertama yang ditujukan Malaikat Jibril ke Rasulullah SAW di gua Hira. Juga ketika Kalki Autar menunggangi sebuah kuda tercepat untuk naik ke seluruh dunia dan tujuh langit. Ini sama persis dengan Buraq, kendaraan Nabi Muhammad SAW ketika Israj' Miraj'.

Karena sejatinya Nabi Muhammad SAW adalah pembawa pesan kedamaian juga untuk sekalian alam.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai