Kebudayaan Afrika Selatan




Republik Afrika Selatan merupakan sebuah negara yang terletak di selatan Afrika. Negara ini berbatasan dengan Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, dan Swaziland. Satu yang unik, ialah negara Lesotho  yang letaknya di pedalaman Afrika Selatan.

Afrika Selatan merupakan negara dengan penduduk kulit putih terbesar di Afrika. Dahulu negara ini sangat dikejam karena penerapan politik apartheid.

Negara yang dikenal sebagai produsen berlian, emas, dan platinum ini, terdiri atas berbagai macam bangsa dan melegalkan 11 bahasa resmi.

Pada masa apartheid, terjadi pergaulan bebas di kawasan perkotaan serta penindasan terhadap kaum kulit hitam. Ini berdampak hilangnya cara hidup lama di kota-kota.

Namun, budaya kulit hitam masih terdapat di kawasan pedesaan. Antara etnis-etnis di sana masih terdapat perbedaan budaya. Seperti halnya adat perkawinan dan hukum adat mereka.

Pada umumnya pada masyarakat kulit hitam, kepercayaan mereka masih berlandaskan kepada dewa-dewa yang perkasa serta maskulin, semangat nenek moyang, dan kuasa-kuasa gaib. Mereka juga membenarkan poligami serta mas kawin (lobolo) sering akan dibayar.

Bagi masyarakat Afrika, kerbau punya peran lebih. Kerbau diidentikkan sebagai simbol kekayaan dan hewan korban. Untuk kesenian, Afrika Selatan menyimpan beberapa lukisan gua dan batu oleh Suku San. Ada diantara lukisan tersebut berusia 26.000 tahun.

Suku Zulu memiliki kerajinan khas berupa manik-manik yang direka seteliti mungkin. Ini merupakan kerajinan tangan yang cukup populer di negeri ini. Makanan yang terdapat di Afrika Selatan cukup beragam. Bistik atau sosis boerewors, sayur rebus, dan kentang goreng (chips) menjadi makanan utama. Kebanyakan makanan di Afrika diolah dengan daging. Seperti Potjiekos, Bilitong, dan tentunya boerewors. Untuk minuman, Bir dan brandy juga anggur merupakan minuman yang populer di kalangan masyarakat.

Di Afrika Selatan terdapat sebuah tarian yang dilakukan dengan mengenakan sepatu bot Wellington. Tarian ini disebut Tarian Gumboot. Selain itu ada juga tarian tradisional yang disebut dengan Tarian Vokspele.

Kain Oke Aso merupakan kain tradisional Afrika yang terbuat dari anyaman strip yang dijahit bersama-sama dengan metode quilting. Ada sebuah bangunan tua di Afrika Selatan. Bangunan tersebur ialah Castle of Good Hope merupakan bangunan tertua di sana yang dibangun antara tahun 1666 dan 1679 oleh Perusahaan India Timur Belanda.

Di Afrika Selatan terdapat suatu festival untuk merayakan hari makanan tradisional. Makanan yang ditampilkan seperti bir jahe, pancake, potjiekos, buatan selai, panggangan braai, dan ikan braai, kelinci-chow dan rumah-dibuat puding. Di Afrika Selatan juga terdapat beberapa festival yang diselenggarakan seperti, Keju Festival, Cape Town Jazz Festival  Klein Karoo Festival, dan Philippolis Witblits Festival.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai