Ketika Belanda dan Inggris Bertikai Merebutkan Buah Pala




Kemegahan buah pala dimasa lampau masih meninggalkan kisah. Orang-orang China dan Arab lebih  dulu mengenal khasiat buah ini dibanding dengan orang-orang Eropa. Baru pada abad ke-17, buah pala menjadi populer di Eropa. Di Inggris, buah pala dipercaya sebagai satu-satunya obat penyembuh bagi penyakit sampar yang ketika itu sedang mewabah.

Oleh pedagang Melayu, Cina, dan Arab, buah pala sampai ke daratan Eropa. Buah pala didapati dengan harga murah ketika itu karena langsung didapat dari asalnya, yaitu Kepulauan Banda, Maluku. Jalur pembawaan buah pala sampai Eropa berawal ketika kapal menuju Teluk Persia. Lalu buah ini diteruskan ke Laut Tengah dan didistribusikan ke Konstantinopel, Genoa, atau Venesia hingga sampai ke seluruh Eropa.

Di Venesia, orang-orang Inggris biasa membeli buah pala di sini. Buah pala yang dibeli orang Inggris dijual dengan harga yang sangat mahal. Ketika itu, buah pala bagaikan emas. Atas dasar itulah banyak bangsa Eropa yang mencari sumber asalnya buah ini.

Portugis menjadi bangsa pertama yang membuka jalan ke Nusantara untuk mencari buah pala. Bangsa Portugis mengambil jalur Tanjung Harapan, Samudera Pasifik, dan Malaka. Di Malaka, Portugis berhasil menaklukkan daerah ini pada tahun 1511. Selanjutnya, Belanda dan Inggris menyusul Portugis dalam pencarian buah pala ini.

Portugis sampai di Maluku pada tahun 1512. Maluku bukan hanya terdiri atas Ternate dan Tidore. Kepulauan Banda (Maluku) yang merupakan gugusan-gugusan pulau kecil juga menyimpan potensi besar rempah-rempah. Namun Portugis hanya terfokus pada wilayah Ternate dan Tidore. Kelengahan ini dimanfaatkan oleh Belanda yang mengambil alih Kepulauan Banda.

Belanda sampai di Kepulauan Banda ditahun 1599 dan mendarat di Pulau Lonthor. Sementara Inggris tiba di Pulau Run pada tahun 1601. Pulau Run terletak 10 mil di sebelah barat Neira yang dikuasai oleh Belanda. Pulau tidak diambil Belanda dan Portugis dikarenakan kapal tidak dapat masuk dari timur selama angin darat.

Bangsa Inggris selain menguasai Pulau Run juga mengambil alih Pulau Ai. DI dua pulau ini, para pendatang Inggris mendirikan perkampungan dan mengibarkan bendera Union Jack sebagai tanda wilayah mereka.

Ini menjadi penghalang bagi Belanda yang sebelumnya berniat memonopoli perdagangan buah pala. Belanda yang tidak ingin berbagi wilayah dengan Inggris mengklaim bahwa seluruh wilayah Kepulauan Banda merupakan milik Belanda. Hal ini membuat Inggris naik pitam.

Akhirnya kedua belah pihak terlibat peperangan sengit yang juga melibatkan rakyat Banda. Inggris yang dikenal royal dalam membeli dengan nilai tinggi buah pala mendapat simpati oleh rakyat Banda yang memutuskan untuk membantunya.

Akhirnya kedua belah pihak berdamai dengan ditandatanganinya sebuah perjanjian. Perjanjian tersebut berisi bahwa Belanda menginginkan Inggris agar tidak menganggu monopoli Belanda terhadap buah pala di Kepulauan Banda. Serta menyerahkan Pulau Run dan Pulau Ai.

Sebagai gantinya, Belanda menyerahkan wilayah koloni mereka yang bernama Nieuw Amsterdam termasuk Pulau Manhattan. Di tangan Inggris, daerah tersebut dirubah menjadi kota pelabuhan dan berganti nama menjadi New York.

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai