Mutasi Mata Biru



Institute of Forensic Genetics menyebutkan dalam studinya bahwa asal usul mata biru berasal dari mutasi keturunan tunggal Eropa di dekat laut hitam pada 6000 sampai 10.000 tahun yang lalu. Mata cokelat pada awalnya dimiliki oleh semua manusia, walaupun variasi genetik yang berhubungan dengan gen OCA2. Gen inilah yang menyebabkan timbulnya warna-warna mata baru yang dihasilkan oleh individu berbeda.

Selama bertahun-tahun ilmuwan mencari asal-usul mata biru pada gen OCA2, namun usaha mereka belum membuahkan hasil. Akhirnya para peneliti menemukan titik terang dengan beranggapan bahwa HERC2 sebagai penyebab mata biru. Perubahan ini berhasil menenggelamkam gen OCA2. Pada awalnya gen OCA2 berwarna cokelat dapat dilacak peredarannya yang berasal dari Afrika. Dari sinilah mereka berimigrasi ke Eropa, hingga bermutasi menjadi gen bermata biru.

Setiap manusia yang mempunyai mata biru selalu memiliki mutasi yang sama. Ini menjadi bukti yang kuat walaupun identitas mutan awal masih menjadi misteri. Bukti keberadaan manusia bermata biru dapat ditemukan di Spanyol pada kerangka yang berusia 7000 tahun.

Sejarah mata biru ini bersifat resesif dengan gen yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Ketika berakhirnya Zaman Es terakhir, orang Eropa mulai mewarisi gen langka bermata biru. Sementara, pada Mesir Kuno juga ditemukan mumi berambut pirang yang menunjukan bahwa mereka keturunan bermata biru. Di Sumeria Kuno, mereka yang bermata biru punya nilai lebih karena dianggap sebagai ciri dari para dewa (anunnaki).


Dua ribu tahun lalu di Peru telah dihuni peradaban misterius mata biru yang memerintah di pantai utara Peru. Mereka sering disebut sebagai Moche yang membangun piramdia besar yang masih terdapat di sekitar pedesaan yang diantaranya berukuran lebih dari seratus kaki. Mumi bermata biru yang berusia 1300 tahun juga ditemukan oleh arkeolog Peru dianggap sebagai budaya Wari yang berkembang sebelum munculnya Suku Inca.

Keberadaan mata biru di benua Amerika juga digambarkan dalam bentuk dewa dalam rupa laki-laki, berjenggot, dengan kulit putih, dan mata zamrud biru yang indah. Penamaan ini berbeda pada setiap suku. Pada Suku Inca mereka disebut Viracocha. Sementara Suku Maya menyebutnya Kukulkan, Suku Aztec memanggilnya Quetzalcoatl, di Amerika Tengah menamakannya Gucumatz. Orang-orang di Palenque menamainya Votan dan Izamal menamakannya . Ini menjadi bukti bahwa asal usuk mata biru sudah meluas pada perkembangannya.

Sumber: ISAINS

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai