Surat Benjamin Franklin tentang Yahudi




Benjamin Franklin merupakan salah satu tokoh dalam pendirian Amerika Serikat dan juga penandatangan Deklerasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Franklin dikenal juga seabgai ilmuwan yang punya sejarah penting dalam Pencerahan Amerika. Penemuan-penemuannya banyak difasilitasi oleh organisasi sipil dan universitas.

Peninggalan penting dari Benjamin Franklin lainnya berupa surat yang dikirimkannya kepada kerabatnya yang bernama Dwight howe. Isi sirat tersebut banyak membahas ancaman bahaya Yahudi jika dibiarkan menguasai Amerika.

Surat-surat ini kemudian dikirm oleh keturunan Dwight Howe ke Dewan Rekontruksi Sejaarah dari University of British Columbia. Isi surat tersebut kurang lebih seperti berikut.

Kepada kerabat ku yang setia Dwight,

Saya memiliki harapan sepenuhnya bahwa surat ini saya buat kepada Anda karena saya merasa masalah yang kita bahas memerlukan urgensi besar. Pada balasan pertama dan terutama pertanyaan Anda yang sangat menarik bagi saya. Saya setuju sepenuhnya dengan Jenderal Washington, bahwa kita harus melindungi negara ini dari pengaruh berbahaya. Di sana ada bahaya, yang amat menakutkan mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di bumi manapun Yahudi berdiam, mereka selalu merusak tingkat moral kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri, dan berusaha mencekik leher keuangan penduduk pribumi, seperti apa yang terjadi di Portugal dan Spanyol.

Sejak lebih 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami, karena mereka telah diusir dari bumi kelahiran nenek moyang mereka. Perlu diketahui wahai saudara sekalian, seandainya dunia berbudaya sekarang memberi mereka tanah Palestina, mereka akan segera mencari alasan untuk tidak kembali ke sana. Mengapa ? Mereka tak lain adalah Vampir penghisap darah. Dan seekor vampir tidak akan bisa hidup dengan vampir lainnya. Orang Yahudi tidak bisa hidup sesama mereka sendiri. Mereka harus hidup bersama orang Kristen atau bangsa-bangsa yang bukan golongan mereka.

Jika bangsa Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan Undang-Undang, maka dalam masa 100 tahun mendatang mereka akan menguasai dan menghancurkan kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita perjuangkan dengan darah, harta, nyawa, dan kemerdekaan kita. Seandainya bangsa Yahudi itu tidak diusir dari Amerika, maka dalam waktu 200 tahun mendatang anak cucu dan cicit kita nanti akan bekerja di ladang-ladang untuk memberi makan orang-orang Yahudi itu. Sementara itu, Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di berbagai perusahaan keuangan.

Aku ingatkan Anda sekalian. Kalau Anda tidak menyingkirkan Yahudi dari Amerika untuk selamanya, maka anakcucu dan cicit kalian akan memanggil-manggil nama kalian dari atas liang kubur kalian kelak. Pikiran yang ada di benak orang Yahudi tidak sama seperti yang pada orang Amerika. Meski pun mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi, mereka tidak akan berubah sebagaimana tutul tidak bisa mengubah warna tutul kulitnya. Mereka akan menghapus institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan kekuatan konstitusi kita. Oleh karena itu, mereka harus disingkirkan dengan konstitusi”

Terterima kasih atas waktu Anda.
Hormat kami,
Benjamin

Benjamin Franklin menyadari betul pengaruh besar Yahudi pada masa yang akan datang. Jika tidak dibendung tentu akan menjadi masalah besar bagi rakyat Amerika. Inilah yang terjadi sekarang ini secara sadar maupun tidak. Bahkan mantan Menteri Luar Negeri Israel, Abba Eban dalam bukunya yang berjudul “Cerita Bangsaku”, menuliskan sebuah kalimat seperti ini, “Sepanjang sejarah Yahudi, belum pernah terjadi kasus dominasi sebesar yang kita lihat sekarang ini di Amerika Serikat. Penyebab hal itu adalah, luasnya pengaruh mereka melebihi jumlah seluruh populasi di AS. Hanya 3% jumlah Yahudi dari jumlah seluruh penduduk di sana.”

Sumber: ardiyansyah.com

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai