Kerajaan Kandis Merupakan Kerajaan Tertua di Indonesia?



Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur selama ini dikenal sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Namun, jauh sebelum Kerajaan Kutai terdapat kerajaan yang lebih tua dari Kutai di Kabupaten Singingi (Kuansing), Provinsi Riau. Kerajaan ini bernama Kerajaan Kandis yang diperkirakan berdiri pada awal abad ke-1 Masehi. Sementara Kerajaan Kutai baru berdiri pada abad ke-4 Masehi.

Keberadaan Kerajaan Kandis masih diragukan karena masih minimnya penelitian terhadap jejak dan sejarahnya. Wilayah kekuasaan Kerajaan Kandis meliputi daerah yang sekarang disebut Kuantan, mulai dari hulu Batang Kuanta, Negeri Lubuk Ambacang hingga ke Cerenti. Ibukota kerajaan ini berada di pinggir Batang Kuantan, di Padang Candi. Wilayah ini dinamakan Padang Candi karena terdapat gugusan candi.

Pendirian kerajaan ini lebih dahulu dibandingkan kerajaan-kerajaan lain di Pulau Sumatera, seperti Moloyou dan Dharmasraya. Dua raja dari Kerajaan Kandis yang terkenal sering disebut Patih dan Tumenggung.

Kerajaan Kandis didirikan oleh Maharaja Diraja yang ketika itu tiba di Bukit Bakau. DI sini ia membangun sebuah istana megah yang dinamakan Istana Dhamna. Putra dari Mahara Diraja bernama Darmaswara dengan gelar Mangkuto Maharaja Diraja (Putra Mahkota Maharaja Diraja) atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Datuk Rajo Tunggal.

Datuk Rajo Tunggal memiliki senjata pusaka dengan terdapat kepala garuda pada hulunya. Sampai saat ini senjata tersebut masih dipegang oleh Danial gelar Datuk Mangkuto Maharaja Diraja. Datuk Rajo Tunggal menikahi seorang wanita bernama Bunda Pertiwi yang mempunyai rupa cantik jelita. Setelah ayahnya wafat, Datuk Rajo Tunggal naik tahta menjadi raja Kandis.

Kerajaan Kandis mempunyai lambang kerajaan berupa bunga raya yang berwarna merah dan putih. Pada masa Kerajaan Majapahit, Kandis menjadi bawahannya. Ini tertulis pada kitab Negarakertagama yang menyebutkan Kandis merupakan daerah taklukan Majapahit.

“Kemudian akan diperinci demi pulau negara bawahan, paling dulu Melayu: Jambi, Palembang, Toba dan Darmasraya. Pun ikut juga disebut Daerah Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar dan Pane Kampe, Haru serta Mandailing, Tamihang, negara perlak dan padang Lawas dengan Samudra serta Lamuri, Batan, Lampung dan juga Barus.”

Kerajaan Kandis merupakan daerah yang mandiri karena ditopang lahan yang subur dan juga penghasil remah-rempah, seperti lada. Hasil bumi seperti emas dan perak juga merupakan komoditi dari Kerajaan Kandis. Sayang, tidak banyak diketahui tentang Kerajaan Kandis setelah kekalahannya dengan Jambi. Konon, asal mula nama Lubuk Jambi berasal dari penyerangan Kerajaan Jambi ke Kandis.

Serangan dari Jambi berhasil meruntuhkan Kandis. Lalu, para pemuka kerajaan memutuskan untuk berkumpul di Bukit Bakar. Mereka masih cemas akan serangan dari Jambi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memindahkan pusat kerajaan ke Dusun Tuo (Teluk Kuantan). Ketika Kandis runtuh muncul lagi kerajaan baru sebagai penggantinya, yaitu Kerajaan Kuantan. Hal ini didasarkan dari sebuah pantun Kandis-Kuantan yang populer pada masyarakat Kuantan.


Sumber: Riau Online

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai