Titik Awal Untuk Kembali
Andaikan suatu saat nanti aku kembali mengenang ini, tidaklah heran jikalau aku meneteskan air mata. Aku yang lemah dan tak berdaya ini bukanlah apa-apa tanpa engkau wahai kekasih Tuhan. Biarkanlah air putih ini menjadi saksi pengingatku akan kekejaman diriku terhadap kedua orangtuaku, kakak-adik, maupun kawan-kawanku. Atas karma ini, aku ditelan angin, aku dijauhkan dari belantara kehidupan luar, aku diasingkan ke suatu tempat dimana hak-hak Tuhan aku ambil secara sepihak.