Saddam Hussein kepada Zionis Israel


Nama Saddam Hussein identik dengan segala kediktatorannya dan juga sekaligus musuh menjijikan di kalangan Barat. Berbeda di mata para pendukungnya, Saddam Hussein dikenang sebagai seorang pahlawan yang dengan lantang menentang Zionis Israel.

Saddam sudah tampil dominan di kemiliteran Iraq ketika tahun 1976. Dengan ini ia menjadi aktor penting dalam lingkar pemerintahan. Hingga akhirnya tahun 1979, Saddam berhasil menduduki kekuasaan Iraq. Dibawah komandonya, Iraq menjelma menjadi negara kuat di wilayah Timur Tengah

Hubungan Iraq dengan negara-negara Arab lainnya cukup beragam. Ada yang membaik dan juga ada yang memburuk. Salah satunya buruknya hubungan Iraq dan Mesir. Saddam memutuskan hubungan Iraq dengan Mesir. Ini sebagai bentuk ketidaksetujuan Saddam Hussein terhadap perundingan damai Mesir dan Israel tahun 1978. Menurut Saddam, perjanjian tersebut tidak hanya melukai hati warga Palestina tetapi juga dunia Arab.

Pada proses negosiasi Perang Teluk, Saddam yang berhadapan dengan Sekutu (AS, Inggris, Arab Saudi, Kanada, UAE, Prancis, Italy, dan Maroko) mencoba membawa Palestina sebagai opsi perundingan. Dalam negosiasi tersebut, Saddam berjanji akan menarik seluruh pasukannya jika Israel bersedia melepas kependudukannya di wilayah Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, dan Jalur Gaza.

Tawaran tersebut ditolak oleh pihak sekutu. Mereka berdalih Perang Teluk tidak ada hubungannya dengan konflik Palestina-Israel. Dengan jawaban tersebut, Saddam meninggalkan proses perundingan yang mengakibatkan tidak terjadinya kesepakatan kedua pihak.

Saddam Hussein di dunia Arab mempunyai andil tersendiri. Sikapnya yang pro-Palestina membuat masyarakat dunia Arab menghormatinya. Saddam juga membantu para pejuang Palestina yang berjuang melawan penjajahan Israel.

“Selama peristiwa Intifadah Kedua (yang dimulai sejak September 2000), Irak juga mengirimkan bantuan keuangan kepada keluarga syuhada di Palestina,” tulis laman BBC dalam artikel Palestinians Get Saddam Funds yang dipublikasikan pada 13 Maret 2003.


Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai