Ali Syamsudin Arsi PUISI DAN KOTA SALING BERBAGI selayaknya alam seimbang pada tataran garis lintang dari catatan sejarah paling jauh di belakang tahun demi tahun berjalan dengan mengatas-namakan kesederhanaan meningkat pada kebercukupan naik lagi pada keberlebihan tak mampu menahan naik lagi pada keserakahan melalui jalan keculasan dengan berbagai alasan “Aturan yang kita buat adalah untuk kemakmuran kelompok kita, maka yang lain di luar kita adalah penonton yang tak bisa berbuat apa-apa karena pada waktu ini kitalah yang sedang berkuasa,” semilir angin tak sejuk menerpa sampai ke pojok lapangan dan podium berubah menjadi kereta kuda kencana berselimut emas cerlang cahaya diterpa sinar matahari dengan gemuruh sorak-sorai pendukung di sekitar tampuk hidangan meja makan dan piring garpu sendok serta kain penyapu bibir empuk mewah merekah ibu-ibu melempar senyum tak putus ke mana-mana, “Lihatlah kepadaku, aku telah menjadi yang termegah di ant...