Enigma Kejujuran di Lentera Kehidupan
Secarik kertas terhampar di atas mejaku. Seperangkat senjata sudah siap kupegang. Bukan sebuah senjata mematikan, namun sebuah
pulpen lengkap dengan tipe-x. Kutelaah kertas ini dan kuisi dengan sebuah coretan sebuah nama diriku. Nama yang suci pemberian orang tua ku tercinta. Seusai itu ku baca butiran soal yang berada di depan mataku.
Sulihat sepertinya soal ini, namun tak sesulit mempropagandakan kebaikan di zaman ini. Yaaa, itulah yang terjadi. Tak usah jauh ke dunia sana, di sini pun kulihat begitu. Sebuah kerikil kejujuran yang tak berarti lagi di mata mereka, demi sebuah nilai yang membuat pandangan silau. Silau dengan secercah cara licik lagi busuk untuk sebuah eksintensi di mata. Dengan sekelumit itu mereka pikir akan mempunyai andil dikemudian hari. Memang mempunyai andil besar dikemudian hari yaitu, tumbuhnya tikus- tikus berdasi yang haus akan kertas yang tercetak sebuah nilai. Nilai yang berharga di dunia, namun tidak di akherat
pulpen lengkap dengan tipe-x. Kutelaah kertas ini dan kuisi dengan sebuah coretan sebuah nama diriku. Nama yang suci pemberian orang tua ku tercinta. Seusai itu ku baca butiran soal yang berada di depan mataku.
Sulihat sepertinya soal ini, namun tak sesulit mempropagandakan kebaikan di zaman ini. Yaaa, itulah yang terjadi. Tak usah jauh ke dunia sana, di sini pun kulihat begitu. Sebuah kerikil kejujuran yang tak berarti lagi di mata mereka, demi sebuah nilai yang membuat pandangan silau. Silau dengan secercah cara licik lagi busuk untuk sebuah eksintensi di mata. Dengan sekelumit itu mereka pikir akan mempunyai andil dikemudian hari. Memang mempunyai andil besar dikemudian hari yaitu, tumbuhnya tikus- tikus berdasi yang haus akan kertas yang tercetak sebuah nilai. Nilai yang berharga di dunia, namun tidak di akherat
Comments
Post a Comment