Dominasi Raja Louis XIV dalam Diri PSG


Ditengah gegap hempita Euro 2016 di Prancis, tidak bisa dilepaskan oleh satu kekuatan baru klub Prancis yang berdomisil di Paris. Ialah Paris Saint-Germain (PSG). Sebuah klub yang menjadi kekuatan baru di eropa sejak Nasser Al-Khelaifi mengakusisi klub ini.


PSG merupakan kampiun Ligue 1 empat musim berturut-turut terhitung sejak 2012/13, 2013/14, 2014/15, dan yang terakhir pada musim yang baru saja lewat 2015/16. Di musim 2015/16 PSG berhasil mengunci gelar sesudah melumat AC Troyes sembilan gol tanpa balas. Kemenangan tersebut mempunyai arti bukan saja penentu juara tetapi juga merekah pemegang kekuasaan absolut di Ligue 1. Kemenangan tersebut membuat poin PSG menjadi 77 dari 30 laga yang artinya sebelum 8 laga tuntas, PSG telah memastikan juara jau-jauh hari. Raihan tersebut berhasil mengungguli Lyon yang pernah juara ketika menyisakan 5 laga lagi.

PSG menjadi kekuatan absolut yang berhasil menguasai Ligue 1 emtpat musim terakhir. Tidak hanya itu, tim yang bermarkas di Parc de Princes ini juga menyabet Coupe de France sekali, Coupe de Liga dua kali, dan Trophee des Champions sebanyak tiga kali selama empat musim terakhir. Luar biasa bukan? Dengan sokongan dana yang tak hentinya, membuat PSG dengan nyamannya merebut piala di kontes domestik.

Dominasi absolut PSG mengingatkan kita dengan Raja Louis XIV. Louis XIV merupakan raja yang memerintah Prancis dari tahun 1643 sampai kematiannya tahun 1715. Ia merupakan raja dengan sistem pemerintahan absolut sehingga mendapat julukan Louis le Grand dan le Roi-Soleil. Dengan memerintah selama 72 tahun (merupakan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Prancis) pantaslah jika ia mendapat julukan yang berlebihan tersebut. Dengan kekuatan absolut yang ia miliki memudahkan langgengnya kekuasaannya selama itu.

Dan kekuasaan itu kembali terulang saat ini. Kekuasaan tersebut dilanjutkan oleh PSG yang dengan langgengnya dapat menguasi liga domestik dengan kekuatan absolutnya. Jika Raja Louis XIV terhenti pemerintahannya karena kematiannya, mungkin kekuasaan PSG akan terhenti dengan adanya pesaing baru dengan kekuatan dana yang kuat juga seperti halnya PSG.

Referensi: Panditfootball

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel