Jago Belakangan dari Sepakbola Jepang
Ketika Japan Professional Football League (J-League) dibentuk tahun 1993 hanya ada 10 klub yang hanya boleh berpartisipasi pada ajang ini. Hanya 10 yang boleh, bukan yang ingin, yang bisa, atau yang dianjurkan. Mereka (Jepang) tidak peduli dengan hal itu. Kesepuluh klub ini merupakan kesebelasan professional dalam arti sesungguhnya.
Ketika itu J-League hanya terdiri satu divisi saja. Hanya ada Japan Football League (JFL) yang berada di bawah J-League namun liga ini hanya diperuntungkan untuk klub amatir. Dua klub baru memenuhi syarat untuk mengikuti J-League pada musim berikutnya. Dua klub ini bukan promosi dari JFL tetapi karena mereka sudah memenuhi syarat untuk berkiprah di J-League. Berurutan dari tahun 1995 sampai 1999 peserta J-League terus bertambah sehingga menjadi 16 klub. Barulah pada tahun 2005 sampai sekarang 18 klub menjadi peserta J-League. Dan pada 2013 JFA membentuk J-League divisi 3 yang akan menjadi tombak professioanalisme sepakbola di Jepang.
Faktor utama professionalisme klub sepakbola Jepang ialah "J-League 100 Year Plan" yang ditujukan kepada klub non-liga. Hal ini harus dipenuhi untuk dapat untuk menjadi kesebelasan professional di Jepang. Sejak 2014 ini menjadi syarat utama untuk klub yang ingin berpentas di J-League divisi satu sampai divisi tiga. Syarat ambisius "J-League 100 Year Plan" atau dalam bahasa Indonesia berarti rencana 100 tahun kedepan menjadi tonngak untuk membangun sepakbola professional di Jepang.
"Untuk klub baru, kondisi berbeda untuk masing-masing divisi. Untuk J1, kesebelasan harus memiliki stadion dengan kapasitas minimum 15.000. Untuk J2 adalah 10.000. Selain itu kesebelasan harus stabil secara finansial dan memiliki status sebagai perusahaan."
ujar Mitsuru Murai, Chairman J-League.
Mapan terlebih dahulu dan jago belakangan merupakan indikasi tata kelola sepakbola Jepang. Dengan visi misi yang jelas mereka berhasil membangun sebuah liga professional. Tidak penting klub itu jagonya seperti apa, namun mapanlah yang dicari. Apalah artinya klub dengan segudang prestasi namun juga mempunyai segudang utang.
Referensi: Panditfootball
Hallo pren...
ReplyDeleteJalan2 malam ni...
Kebetulan lagi cari2 artikel tentang sepakbola, nemu tulisan ini.
Artikelnya bermanfaat.
Semoga mau mampir balik ke sini ya pren...
Rekomendasi situs yg memuat artikel sepakbola di panditfootball, tulisan di atas didapat di situs tersebut
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete