Amerika Serikat Takut dengan "Macan Berpeci"


Desakan mahasiswa semakin menjadi-jadi. Kerusuhan terjadi dimana-mana. Keadaan Indonesia kacau balau. Ini yang membuat Soeharto membulatkan tekadnya untuk mengundurkan diri sebagai presiden tanggal 21 Mei 1998.

Desakan muncul dari sana-sini. Tidak hanya di dalam negeri sendiri, desakan mundurnya Soeharto juga datang dari luar. Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya menjadi 'teman mesra' rezim orde baru mendadak paling murka.

"Sangat mungkin itu terjadi, malah saya meyakininya (desakan dari luar khususnya Amerika Serikat)" kata Cak Nun kepada CNN Indonesia.

Cak nun berpendapat, di luar eksploitasi alam, Negara Barat juga khawatir konfigurasi politik baru jikalau Soeharto tidak lengser. Ketika itu Soeharto berhasil menciptakan suasana politik baru dengan lebih mesra dengan kekuatan Islam.

Cak Nun bependapat bahwa Soeharto mempunyai visi menjadikan Indonesia menjadi kekuatan baru di Asia. AS sebenarnya tidak masalah dengan itu, tapi AS menjadi panas dingin jika Soeharto menjadi "Macan Berpeci".

"Soeharto adalah Islam, sudah sangat jelas itu, tapi itu tidak menakutkan (bagi negara Barat) karena Soeharto adalah Islam Jawa. Kemudian yang mungkin membuat Amerika khawatir, adalah kemunculan Soeharto sebagai Jawa Islam, tak lagi Islam Jawa," paparnya

"Saya pakai idiom 'Jawa Islam', Dia 'Islam' tapi 'Jawa', ngerti kan maksudku? Kemudian kecenderungan Soeharto menjadi seorang 'Jawa' tapi 'Islam' mulai terlihat. Kalau macan tidak masalah, yang jadi masalah adalah saat 'macan itu berpeci dan bersarung'. Jadi, jika Soeharto menjelma jadi 'Macan Berpeci', kata Cak Nun, Barat pasti akan sangat risau.  


Menurut Cak Nun AS sangat mendukung Soeharto yang ingin menjadikan Indonesia menjadi Macan Asia. "Silakan jadi macan, tapi jangan bagi-bagi kekuasaan dan jangan Islam (negara Islam)," ujar Cak Nun yang saat itu masuk di tim Komite Reformasi bersama Nurcholis Majid, Malik Fajar, Oetomo Dananjaya, dan S Drajat.


Sebenarnya semua agama yang benar-benar murni dari Tuhan tidak ada yang mengajarkan hal-hal yang tidak benar. Karena agama (Islam) merupakan jalan yang paling lurus di muka bumi ini. Jadi jika kita mengambilnya sebagai pedoman hidup selamatlah dunia dan akhirat kita. Tapi selalu ada musuh-musuh yang tidak tinggal diam. Dengan berbagai cara dia mencegah bagaimana agama dijauhkan sejauh mungkin (sekuler). Dan itulah yang dilakukan negara-negara barat (sekuler) agar pondasi hidup negara-negara yang beragama goyah bahkan roboh.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel