Surat Nabi SAW kepada Heraclius

Nabi SAW pada tahun keenam hijriah sekembalinya dari Hudaibiah, mengutus sahabat DAhyah bin Khalifah Al-Katabi untuk menyampaikan surat kepada Heraclius.

Sebelum mengutus, Nabi SAW bertanya kepada beberapa sahabat, "Siapa yang akan mengantarkan suratku ke Heraclius? Yang bersedia dijamin masuk surga". Dahyah spontan menjawab, "Saya wahai Rasuluullah". Maka Rasulullah SAW mempercayakan misinya kepada Dahyah.

Suatu riwayat menceritakan bahwa Nabi SAW, memerintahkan Dahyah untuk terlebih dahulu singgah dan memberitahukan tentang tugasnya itu kepada gubernur Basrah, Alharith Raja Ghassan. Kemudian Alharith memerintahkan Adi bin Hatim menemani dan mengantar Dahyah menghadap kaisar Heraclius di istananya di Yerussalem, Palestina.

Sebelum menemui Heraclius, mereka mendapat keterangan jika menghadap raja harus sujud dan tidak mengangkat kepala sampai ada perintah raja. Dahyah ra, berkomentar, "Aku tidak akan melakukan hal semacam itu dan tidak akan bersujud kecuali kepada Allah SWT". Kata mereka, "Kalau sikapmu demikian, maka suratmu sama sekali tidak akan diterima". Kemudian salah seorang diantara mereka mengatakan: "Ada jalan keluar agar suratmu diterima dan engkau sendiri tanpa harus bersujud". "Bagaimana" . Tanya Dahyah. "Di setiap tangga singgasana ada sofa tempat duduk kaisar letakkan surat itu di bawah sana, tidak akan ada orang yang berani menyentuhnya kecuali dia yang akan membaca dan akan memanggil orang yang meltakkan". Dahyah melaksanakan saran terakhir untuk menghindari tradisi sujud menghormati raja.

Ketika sang Kaisar membuka lembaran surat yang bertuliskan bahasa Arab, maka ia memanggil seorang penerjemah untuk membacanya. Setelah memahami isi kandungan surat tersebut, maka kaisar memanggil Dahyah dan memerintahkan para pengawal untuk menutup pintu-pintu aula serta seorang pngawal  berseru, "Kaisar telah mengikuti ajaran Muhammad dan meninggalkan agama Nasrani!".

Dalam waktu sesaat, sekeliling aula telah dikepung pasukan pengawal bersenjata. Kaisar Heraclius berkata kepada Dahyah, "Engkau menyaksikan sendiri bahwa aku takut kehilangan tahta dan jabatan". Kemudian Kaisar memerintajkan ke,bali seorang pengawalnya untuk berseru, "Kaisar meridai kalian. Baginda hanya ingin menguji apakah kalian masih tetap kokoh pada pendirian dan agama kalian. Pergilah dan laksanakan tugas kalian masing-masing".

Isi surat Nabi SAW kepada Heraclius, Kaisar Romawi, sesuai dengan naskah aslinya terdiri dari 8 baris :
1. Bismillahirrahmanirrahim, Dari Muhammad hamba Allah dan RasulNya kepada
2. Heraclius Pembesar Romawi. Salam bagi yang mengikuti petunjuk. Amma ba'du
3. Aku mengajak dengan ajakan Islam. Anutlah Islam. Kamu akan selamat dan Allah akan memberi
4. pahala bagimu dua kali lipat. Bila kamu menolak, maka kamu akan memikul dosa kaum Ariis, wahai Kitab ahli kitab.
5. Menujulah pada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak terdapat suatu perselisihan di antara kita, tidak ada yang kita sembah kecuali Allah.
6. Dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan.
7. Selain dari pada Allah, jika mereka berpaling katakanlah kepada mereka, "Saksikanlah bahwa kami"
8. adalah orang-orang yang menyerah diri (kepada Allah)".


Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Konfrontasi Politik dalam Pembebasan Irian Barat

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai