Sekutu Balon


Bukan hanya hitam dan putih. Tapi lebih sekedar itu. Bukan juga hanya menyangkut yang kontradiktif. Ini melibatkan seluruhnya. Merah, kuning, hijau, maupun koloni-koloni warna lainnya. Tempat ini milik semua warna. Tidak peduli ia berwarna apa. Karena sejatinya kita berasal dari Sumber yang Sama. Dari sana semua menjelma menjadi bermacam-macam. Ada yang indah mengkilau seperti uang di mata koruptor. Ada juga pekat hitam warna lumpur di mata seorang pendengki. Jelmaannya banyak sekali. Ada yang indah. Dan tentu ada yang tak sedap dipandang. Tapi jika berbicara tentang warna tidak alpa kita terhadap balon.

Balon seperti halnya pelangi punya sejuta warna yang indah di mata. Sebenarnya semua yang diciptakaNya indah. Manusialah yang menilainya menjadi bermacam-macam teori. Jika menerbangkan balon tidak harus menggunakan teori. Tapi teori tetap perlu digunakan barang sedikit. Karena akal tanda syukur kita padaNya. Jalankanlah akal. Apa sebab akibat yang terjadi. Juga untung rugi perlu ditimang. Jika menerbangkan balon untuk acara seremonial yang tidak tentu manfaatnya, lebih utama jika tidak usah. Karena dana dari sana mungkin dapat disalurkan ke anak-anak Suriah korban perang tolol para elit sana. Tapi sebagaimana kodratnya manusia, salah tentu sudah cetakannya. Bagus jikalau sadar. Selebihnya Tuhan Sekalian Alamlah yang lebih menahu. Juga tentang peradaban Jawa terdahulu.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel