Ketika Soekarno Menghukum Mati Sahabatnya




Kartosuwiryo merupakan salah satu sahabat dekat Soekarno yang merupakan pemimpin DI/TII. Kartosuwiryo melakukan pemberontakan di wilayah Jawa Barat yang mengakibatkan hukuman mati terhadapnya setelah tertangkap.
 
Eksekusi hukuman ini sempat tertunda tiga bulan lamanya karena Bung Karno tidak langsung meneken keputusan hukuman mati terhadapya. Soekarno memegang peranan penting dalam hukuman mati tersebut. Karena, tanpa tanda tangan Soekarno hukuman mati tidak akan dilakukan.

Di kawasan Peneleb, Surabaya, di rumah HOS Tjoroaminoto, Soekarno dan Kartosuwiryo yang merupakan sahabat karib menimba ilmu kepadanya. Mereka juga sempat tinggal serumah ketika berada di Bandung. Walaupun akhirnya kisah persahabatan mereka dipisahkan oleh maut.

Semua dimulai ketika pada tahun 1962, ketika itu Mayjen. S Parman yang merupakan asisten I Menyeri/Panglima Angkatan Darat menghadap Soekarno dengan membawa berkas dan surat keputusan hukuman mati Kartosuwiryo untuk ditandatangani oleh Soekarno.

Bung Karno tidak langsung mengambil keputusan. Ia lalu meminta Mayjen S. Parman datang kembali setelah maghrib. Seusai shalat dan berdo’a, barulah Bung Karno mengambil keputusan dengan menandatangani surat keputusan tersebut.


Lalu hukuman mati dilaksanakan di sebuah pulau yang bernama Pulau Onrust. Pulau tersebut terletak di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Namun, setelah 50 tahun dipercaya bahwa Pulau Onrust merupakan tempat eksekusi hukuman mati Kartosuwiryo ternyata keliru.

Ternyata Karrtosuwiryo dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Semua ini diungkap oleh sejarawan dan juga politikus, Fadli Zon.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel