Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Seljuk
Turki
Seljuk merupakan sebuah dinasti Islam yang membentangkan wilayah kekuasaannya
dari Anatolia hingga ke Rantau Punjab di Asia Selatan. Dinasti yang juga
dikenal dengan Kekaisaran Seljuk Agung ini, pernah menjadi sasaran utama
Tentara Salib Pertama.
Pada
era Seljuk ini terjadi stagnasi di dalam berbagai ilmu pengetahuan, sastra,
seni, juga filsafat di Dunia Islam.
Madrasah
dan rumah sakit merupakan dua institusi penting yang berkembang pada masa
pemerintahan Dinasti Seljuk. Pada masa itu, madrasah dan rumah sakit
bermunculan di wilayah-wilayah yang dikuasai Dinasti Seljuk.
Pusat
kebudayaan Seljuk Islam berkembang pada institusi-institusi tersebut.
Berkembangnya sastra dan ilmu pengetahuan pada Dinasti Seljuk ini, sejalan
dengan banyaknya para ilmuwan juga budayawan lahir pada masa itu. Antara lain: el-Juvayni,
Ebu Ishak al-Shirazi, Omer al-Hayyam, al-Bedi' al-Usturlabi, Ebu'l-Berekat
Hibetullah bin Malka el-Bagdadi, Samav'el al-Magribi, Serefeddin al-Tusa, Kamal
al-din bin Yunus, Shahabeddin Yahya bin Habes al-Suhrawardi, Fahr al-din
al-Razi, Ibnu al-Razzaz al-Jezeri, Ibnu al-Esir, serta Seyfeddin el-Amidi.
Pada
masa kepemimpinan Sultan Meliksah I, di kota Isfahan pernah berdiri
observatorium besar. Observatorium inilah yang dimanfaatkan oleh ilmuwan yang
bernama Omer el- Hayyam dan teman-temannya melakukan penelitian besar. Hasilnya
mereka berhasil menciptakan sebuah karya yang berjudul Zic-i Melikshahi (Buku
Tabel Astronomi) dan Takvim-i Jalali (Kalender Jalalaean).
Ada
ilmuwan lain yang juga berhasil menciptakan sebuah karya pada masa itu. Ialah
al-Zij al-Mahmudi (Buku Tabel Astronomi Mahmudi) yang ditulis oleh El-Bed’
al-Usturlabi. Karya lainnya berupa el-Zij al-Senceri (Buku Tabel Astronomi
Senceri) yang ditulis oleh Ebu Mansur.
Istana
para Sultan Seljuk di berbagai daerah penuh dengan pelajar, ilmuwan, juga para
penulis. Tulisan dari mereka meliputi karya-karya yang menggunakan bahasa Arab
maupun Persia. Pada masa Dinasti Seljuk pula literatur Islam Persia mulai
dikenal oleh khalayak dunia. Para penulis seperti Jalaladdin-i
Rumi Hakani, Senayi, Nizami, Attar, Mevlan, dan Sa'di mempersembahkan karyanya
kepada para Sultan Dinasti Seljuk.
Terjaganya kondisi kesehatan masyarakat dengan
banyaknya rumah sakit menimbulkan dampak positif. Aktifitas dan kreatifitas
masyarakat terjaga dan menghasilkan literatur-literatur yang berbuah karya.
Madrasah-madrasah banyak tersebar luas di wilayah
Anatolia sejak abad ke-14. Ratusan madrasah dibangun sebagai bukti keseriusan
Dinasti Seljuk pada pendidikan rakyatnya. Madrasah yang dibangun pada masa
Dinasti Seljuk ini masih banyak berdiri tegak sampai sekarang yang dapat
ditemukan pada kota besar dan kecil, juga desa-desa di Anatolia.
Comments
Post a Comment