Siasat Raden WIjaya Taklukkan Pasukan Mongol






Penguasa Kekaisaran Mongol dan Dinasti Yuan ketika itu, Kubilai Khan, menunjuk beberapa utusannya untuk datang ke berbagai negara agar tunduk pada kekuasaannya dan membayar upeti. Salah satu daerah yang mendapat kunjungan dari utusan Kubilai Khan adalah Jawadwipa (Jawa). Namun ketika itu Raja Singhasari yaitu, Kertanagara, tidak bersedia patuh di bawah kekuasaan Mongol. Ia bahkan mengecap wajah utusan Mongol tersebut dengan besi panas dan mengusirnya secara kasar.


Atas tindakan Kertanegara tersebut, Kubilai Khan sangat terkejut atas kejadian yang terjadi diluar dugaan. Akhirnya Kubilai Khan memerintahkan agar mengirim ekspedisi untuk menghukum Kertanagara. Tercatat 20.000-30.000 dikumpulkan dari Fujian, Jiangxi, dan Huguang di Cina Selatan, dan ditambah dengan 1.000 kapal beserta bekal yang cukup umtuk satu tahun. Pemimpin ekspedisi ini ialah, Shi-bi (Mongol), Ike Mese (Uyghur), dan Gaoxing (Cina).

Pasukan ekspedisi Kubilai Khan berangkat menyusuri pesisir Dai Viet dan Champa untuk menuju titik yang sudah ditentukan. Selama perjalanan tersebut, pasukan Kubilai Khan berhasil menundukkan beberapa wilayah seperti Malaya dan beberapa daerah di Sumatra sebelum akhirnya tiba di Jawadwipa (Jawa). Pasukan tersebut akhirnya tiba di Pelabuhan Tuban pada tanggal 1 Maret 1293. Komandan Shi-bi membagi pasukan menjadi dua yaitu, di darat dan di sungai-sungai yang dapat dilewati dengan perahu. Menurut Kidung Panji-Wijayakrama, desa Tuban kemungkinan sempat diakusisi pasukan tersebut.

Mengetahui Pasukan Kubilai Khan tiba di Jawadwipa, Raden Wijaya berusaha bersekutu dengan mereka untuk melawan Jayakatwang. Jayakatwang merupakan adipati Kediri, negara asal Singasari yang berhasil memberontak dan akhirnya membunuh Kertanagara. Hampir seluruh kerabat dan bekas keluarga kerajaan membencinya. Raden Wijaya yang notabene menantu Kertanagara diampuni oleh Jayakatwang. Tapi Raden Wijaya masih menyimpan dendam kepada Jayakatwang yang membunuh Kertanagara.

Untuk itulah Raden Wijaya menerima secara terbuka menerima kedatangan Pasukan Kubilai Khan.Dan jika menang, Raden Wijaya berjanji akan tunduk pada Kaisar Kubilai Khan.  Ia pun membantu mereka dengan memberikan peta daerah Kalang. Akhirnya pasukan sekutu Raden Wijaya dengan Pasukan Kubilai Khan berhasil mengalahkan Jayakatwang.
Raden Wijaya meminta izin kembali ke desanya (Desa Majapahit) untuk menyiapkan pembayaran upeti kepada pasukan Kubilai Khan. Sementara Pasukan Kubilai Khan yang hanyut dalam kemenangan mengadakan pesta ria. Komandan Gaoxing yang agak sedikit berjaga-jaga kemudian mengirim pasukan ke desa Majapahit. Tapi Raden Wijaya meminta agar pasukan tersebut datang dengan tanpa membawa senjata.

Ini merupakan siasat dari Raden Wijaya. Dengan hal ini, dengan cepat Raden Wijaya menggerakkan pasukannya dan menyergap rombongan Pasukan Kubilai Khan. Pasukan Raden Wijaya terus melancarkan serangan hingga sampai pada kamp utama musuh. Banyak prajurit musuh yang terbunuh dan akhirnya mereka berlari terlunta-lunta ke kapal mereka.


Sisa Pasukan Kubilai Khan lari dengan kalang kabut. Ditambah lagi dengan angin muson yang dapat membawa mereka pulang akan segera berakhir. Hal ini akan mengakibatkan mereka akan terjebak di Pulau Jawa untuk enam bulan kedepan. Akibat peristiwa ini Pasukan Kubilai Khan kehilangan sekitar 3.000 prajurit terbaiknya.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel