Wakil-Wakil
Beberapa pohon yang tumbuh dengan tenang wilayah moyangnya
merasa heran. Dengan mempersenjatai dirinya dengan senjata yang tajam, ada
beberapa oknum dengan leluasa tebang sana tebang sini tanpa melihat jauh ke
depan.
Sebenarnya mereka juga melihat jauh ke depan. Tapi apa yang
terjadi di depan hanyalah sekedar masalah uang, harta, dan segala keserakahan
yang ada. Mereka juga punya pikiran kepedulian. Mereka peduli dengan nasib
mereka masing-masing. Untuk itu mereka dengan segala cara mencoba mengembungkan
badannya dengan uang sana sini.
Di sana dan juga di sini banyak terdapat saudara-saudara
kita yang seharusnya mendapatkan hak mereka dari kalangan atas yang diberi
amanat. Tapi sepertinya mereka sudah berjalan terlalu jauh, mereka yang diberi
amanat tersebut tidak mau menoleh lagi ke belakang. Mereka sudah sibuk dengan
macam-macam hal. Mulai dari jam tangan yang terpakai, sampai pakai baju apa
nanti ketika kita melakukan wisata duduk sidang.
Syukur yang di bawah ini sabar luar biasa. Yang di bawah ini
bagaikan para orang tua yang sudah berpikir jauh lebih dewasa dari wakil-wakil
kita di sana. Mereka dengan ikhlas terus menggaji wakil-wakil rakyat, walau tak
peduli dibalas dengan apa nanti kemudian.
Sebenarnya karena rakyat-rakyat kecilah mereka ada duduk di
sana dengan label “Wakil Rakyat”. Tanpa adanya kita mereka tidak ada. Tapi
tanpa mereka kita tetap ada. Jadi siapa yang lebih berkuasa di bumi pertiwi ini
selain Tuhan?
Comments
Post a Comment