AC Milan pada Era Awal Pembentukan sampai Capello
A.C. Milan atau Associazione Calcio Milan merupakan sebuah
klub sepakbola yang berasal dari Italia. Sesuai dengan namanya, A.C. Milan
berbasis di Milan, Lombardy. Dalam sejarah persepakbolaan Italia, A.C. Milan
merupakan klub kedua tersukses dengan torehan 18 kali juara Serie A dan lima
kali juara Copa Italia. Dalam hal piala internasional, klub ini merupakan klub
tersukses dengan 18 gelar resmi diakui UEFA dan FIFA. San Siro yang juga
disebut Giuseppe Meazza (bagi Inter Milan) merupakan kandang dari A.C. Milan
bersamaan dengan Inter Milan.
Awalnya A.C. Milan didirikan sebagai “Klub Kriket dan
Sepakbola Milan”. Berdirinya klub ini terjadi pada 16 Desember 1899 oleh
seorang ekspatriat Inggris dari Nottingham yang bernama Alfred Edwards dan
Herbert Kilpin. Milan mendapatkan gelar pertamanya setelah menjuarai kejuaraan Italia pada tahun 1901. Secara
beruntun pada 1906 dan 1907, A.C. Milan menyabet gelar tersebut secara beruntun.
Pada tahun 1908 terjadi perpecahan internal pada A.C. Milan
yang mengakibatkan terbentuknya klub baru bernama Internazionale Milano (Inter
Milan).
Milan tampil menakutkan pada dekade 50-an setelah dengan
mengandalkan trio “GreNoLi”. Trio tersebut terdiri atas Gunnar Gren, Gunnar Nordahl
dan Nils Liedholm. Ketiga pemain
tersebut merupakan pemain berkebangsaan Swedia. Pada masa itu juga Milan dihuni
pemain-pemain berkualitas seperti, Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo
Annovazzi. Pada 5 Feberuari 1950, A.C. Milan memetik kemenangan besar atas
Juventus dengan skor 7-1. Ketika itu Gunnar Nordahl mencetak hattrick untuk kemenangan bagi Milan.
A.C. Milan pada era kepelatihan Nereo Rocco menjadi pionir
taktik sepakbola catenaccio yang berarti pertahanan gerendel/berlapis.
Milan berhasil menyabet Piala Eropa (Liga Champions) pertamanya ketika berhasil
mengalahkan Benfica 2-1 sekaligus tim Italia pertama yang memenangkannya.
Scudetto kembali tiba di Milan pada musim 1967-1968 setelah gelontoran gol Pierino
Prati sekaligus menjadikannya menjadi topskor Serie A berperan dalam penyabetan gelar tersebut.
Piala Interkontinental pertama bagi A.C. Milan didapat pada tahun 1969 setelah
mengalahkan Estudiantes de La Plata dari argentina dalam pertandingan dua leg.
Pada musim 1072-1973, A.C. Milan hampir
merebut scudetto kesepuluh
namun harus gagal setelah kalah dengan Hellas Verona pada pertandingan pamungkas.
Impian Milan untuk merebut scudetto kesepuluh
baru terwujud pada musim 1978-1979.
Nama besar A.
C. Milan harus tercoreng setelah terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Hal
ini mengakibatkan Milan harus degradasi ke Serie B. Milan yang bermain di Serie B pada musim 1980-1981 dengan mudah menjuarai
kompetisi tersebut dan kembali ke Serie A. Milan kembali terlibat skandal pada
musim 1981-1982 yang membuat mereka kembali terdegradasi ke Serie B.
Setelah
masa-masa buruk yang dialami Milan, angin perubahan datang ketika Silvio
Berlusconi membeli klub ini. Berlusconi yang datang pada tahun 1986 memboyong
Arrigo Sacchi sebagai pelatih, serta trio Belanda, yairu Marco van Basten,
Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit.Serie A musim 1987-1988 menjadi milik A.C. Milan
dibawah asuhan Arrigo Sacchi. Milan juga berhasil memenangkan Liga Champions
dan Piala Interkontinental pada musim 1988-1989.
Ketika Arrigo
Sacchi pergi, Milan menunjuk Fabio Capello untuk menjadi pelatih. Pada era
Capello inilah, A.C. Milan meraih masa jayanya dengan menjalani 58 pertandingan
tanpa terkalahkan. Dengan hasil tersebut, Milan menyandang sebutan Gli
Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team.
Sumber: Wikipedia
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete