Pujian Semu




Diantara langit mendung masih terdapat senyum mentari yang tulus menyapa. Menyapa sebuah wadah tempat kami berpijak. Suatu penciptaan yang luar biasa menghamparkan gegap gempita alam yang riang. Gembira dengan melantunkan sebuah kalimat pujaan kepada Sang Pencipta maupun kekasih-Nya. Sudah barang tentu, tidak ada yang luput dari pandangan-Nya. Dan juga tidak ada yang luput dari kasih sayang dari Dia. Ketika bangun membuka sepasang mata, Dia dengan sigap merangkul kita yang siap memulai melawan duniawi.

Melawan kezaliman, ketidakadilan, dan keserakahan dunia oleh oknum tertentu. Mereka mencakar, menerjang, dan membunuh siapa saja yang menghalangi kepentingan mereka. Seperangkat obat-obatan juga mereka sodorkan untuk merusak para generasi yang sedang mencari jati diri. Ketika ada sebuah kelompok yang dengan gagah coba menghalangi semua ini, mereka dengan kekuatan yang dimiliki mencoba memutar balikan fakta. Engkau yang selama ini berjuang melawan segala keserakahan mereka malah dianggap penjahat kelas A oleh masyarakat dunia. Sementara mereka dengan rasa dosa yang tak bersalah malah mendapat puja-puji angkuh dari kalangan dunia.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel