Jabat Tangan Pangeran Kornel kepada Daendels
Pangeran
Kusumadinata IX yang mempunyai nama lahir Surianagara III, lahir pada tahun
1762. Namun dikalangan masyarakat ia juga populer dengan sebutan nama Pangeran
Kornel. Ia diangkat oleh Belanda sebagai kolonel tituler. Karena pada zaman itu
istilah “kolonel” jarang digunakan maka berubah menjadi kata “kornel”.
Pangeran Kornel
yang menjabat sebagai Bupati Sumedang ketika itu melihat rakyatnya ditindas
oleh pihak kolonial Belanda. Rakyat Sumedang dipaksa membangun jalan raya
sepanjang tiga kilometer yang menghubungkan Sumedang dengan bandung yang
diperintah oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Pangeran Kornel
pun berniat untuk menemui Daendels. Akhirnya keduanya bertemu pada proses
pembangunan jalan raya tersebut. Pangeran Kornel pun menghampiri Daendel dan
menjabat tangannya. Ketika itu, Pangeran Kornel menjabat tangan Daendel dengan
tangan kiri dan tangan kanan yang siap memegang keris pusaka. Hal ini
dilakukannya sebagai perjuangan simbolik terhadap Belanda yang bertindak
semena-mena terhadap rakyatnya.
Tentu tindakan
Pangeran Kornel membuat Daendels kaget. Lalu, Pangeran Kornel menawarkan
tantangan untuk berduel satu lawan satu. Hal ini dilakukannya karena tidak
ingin mengorbankan rakyatnya.
Daendels pun
terpaksa merubah siasatnya untuk melawan Pangeran Kornel. Untuk sementara
Daendels berjanji tidak akan memakai jasa rakyat Sumedang untuk membuat jalan.
Daendels mengatakan bahwa tentara Zeni Belanda yang akan melanjutkan
pembangunan jalan tersebut. Sementara rakyat Sumedang hanya disiapkan untuk
menjadi tenaga cadangan saja.
Tapi, semua
tawaran yang diberikan Daendels tersebut hanya siasatnya saja. Beberapa hari
kemudian Daendels mengerahkan ribuan pasukan untuk melawan Pangeran Kornel dan
rakyatnya. Dikarenakan kurangnya persenjataan dari rakyat Sumedang, Belanda
berhasil meredam perlawanan rakyat Sumedang yang dipimpin oleh Pangeran Kornel.
Akhirnya Pangeran Kornel dan rakyat Sumedang gugur dalam perlawanan yang gigih.
Perlawanan
heroik ini didokumentasikan secara visual dengan sebuah patung di pertengahan
jalur Bandung-Sumedang. Jalur tersebut bernama Jalan Cadas Pangeran. Dinamai
Cadas Pangeran karena kata “cadas” diartikan sebagai watak yang keras. Ini
dikarenakan keberanian Pangeran Kornel yang berwatak keras dalam melindungi rakyatnya
yang ditindas Belanda.
Sumber: Wikipedia
Comments
Post a Comment