Rambut Pendekmu
Sementara menunggu matahari tenggelam, angin pun dengan
sopannya menyapa keheningan ini. Sebuah konsep ruang dan waktu yang membawa
manusia menuju kesadaran. Ketika semut berjalan di depannya, tatap wajahnya
terasa sumringah. Mendapati seorang yang hinggap di lubuk hatinya. Sebuah
mahakarya dari Yang Maha Kuasa, menciptakan makhluk seindah engkau. Dalam
pergolakan hati, ia mengetuk dengan manis. Menyadarkan suatu hal yang harusnya
diperjuangkan. Sabarlah wahai bidadariku. Takdir Tuhan pasti mempertemukan
kita.
Rambutmu yang pendek menambah manisnya wajahmu yang syahdu
itu. Andaikata rembulan dimalam hari dipadu dengan wajahmu, jadilah sebuah
konsep Mahakarya Tuhan yang terhampar. Eloknya tiki taka Barca ketika
menyilaukan pandang ketika di lapangan hijau pun berubah ketika wangimu
membuat tatanan baru dalam rasa jiwa. Itulah kau diciptakan karena aku ada. Dan
aku ada karena dirimu. Jadilah seorang yang tak lupa dengan Dia dan juga
kekasih-Nya, wahai engkau. Dampingilah perjuanganku yang begitu jauh ini.
Hingga akhirnya kita dipertemukan di suatu tempat lain.
Comments
Post a Comment