Budaya Berlin: Dari Festival, Teater hingga Kota Gay




Berlin sebagai kota kebudayaan pernah mendapat predikat “Kota Desain” oleh UNESCO pada tahun 2005. Di Berlin banyak institusi kebudayaan yang bereputasi internasional. Inilah salah satu alasan mengapa berbagai pertunjukan seni, musik, dan tari berkembang di abad-21 di Berlin. Banyak anak muda dan juga seniman internasional menjadikan Berlin sebagai tempat tinggal mereka karena sebagai pusat hiburan populer di dunia.

Berlin punya kehidupan malam yang beragam dan berjiwa. Klub-klub di Berlin tidak diharuskan untuk tutup pada waktu tertentu di akhir pekan. Bahkan banyak pesta-pesta yang berlangsung sampai keesokan harinya. 

Budaya gay di Berlin punya tempat sendiri pada sejarahnya. Beberapa penulis bahkan menjuluki Berlin sebagai “Ibukota Gay Eropa” pada tahun 1920-an. Jika waktu mundur ke belakang, Berlin sudah mempunyai majalah gay pertama di dunia yaitu pada tahun1896. “Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir-balik sehingga) yang di atas ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS Huud ayat 82)

Di Berlin terdapat festival film yang bertaraf internasional yang juga dikenal dengan sebutan Berlinale. Festival yang diselenggarakan setiap tahun ini dapat menyedot 500.000 pengunjung. Pada perayaan Pantekosta juga terdapat parade jalanan multietnis. Pada bidang musik Berlin mempunyai festival yang mengkhususkan musik yang bergenre Indie Rock dan Electropop yang merupakan bagian dari “Berlin Music Week”.

Berlin merupakan tempat bagi 44 teater dan panggung. Schaubühne adalah tempat pertunjukan terbesar di Eropa yang dapat menampung 1.895 tempat duduk. Terdapat tiga opera utama di Berlin yang dua diantaranya terletak di Unter de Linden. Ketiga opera tersebut ialah Deutsche Oper, Opera Negara Bagian Berlin, dan Komische Oper. Opera Negara Bagian merupakan opera tertua diantara ketiganya yang dibangun pada tahun 1742. Theater am Potsdamer Platz dan Theater des Westens merupakan teater musik utama yang dibangun pada tahun 1895.

Sumber: WIkipedia

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel