Hanya Meneror Atau Gelut Satu lawan Satu
Diantara perdebatan panjang yang sekarang terjadi mungkin
bermula ketika kita memasuki bangku sekolah. Dimana terdapat sebuah sistem yang
mementingkan kebenaran tanpa memikirkan jalan yang ditempuhnya. Entah itu
dengan cara kotor lagi busuk. Atau dengan jantan memilih jalan bersih tanpa
peduli hasil yang didapat kelak karena semuanya sudah dalam pengaturan Sang
Pencipta.
Untuk itu, timbulnya sosok Pangeran Diponegoro, Sultan
Hasanuddin, dan bahkan Pangeran Antasari tidak terlepas dari keberanian mereka
menanggalkan jubah keduniaan. Mereka dengan gagah turun langsung dengan
rakyat-rakyat mereka untuk menegakkan keadilan yang saat itu telah
diinjak-injak oleh Belanda. Padahal jika mereka mau, cukuplah menjadi raja yang
duduk manis di singgasana tanpa peduli dengan nasib rakyatnya. Tapi tidak bagi
para pejuang kita di atas. Lain halnya lagi dengan Rasulullah SAW yang
mengibaratkan matahari dan bulan yang diletakkan di tangannya tidak akan
membuatnya tergiur untuk meninggalkan dakwahnya. Untuk itu teruslah berjuang
bagi para Habib-habib, ulama, guru-guru, serta rakyat-rakyat dan juga diriku
tentunya. Janganlah takut dengan segala macam teror mereka. Karena mereka hanya
berani sebatas meneror dan takut diajak gelut
satu lawan satu berhadapan.
Comments
Post a Comment