Embun yang Diatur Tuhan





Tidak mengerti bagi seorang penjelajah mengapa ia terus-terusan memperjuangkan hal ini. Langkah awal yang dijalankannya memang dilatarbelakangi oleh sebuah tujuan. Namun, seiring berjalannya waktu yang sangat panjang dan ditambah tujuan yang belum direstui oleh Tuhan, menjadi aneh jika masih saja ada kobaran semangat untuk memperjuangkan ini. Mungkin Tuhan yang Maha Pengasih Lagi Penyayang masih ingin bergurau dengan kita. Sehingga, Ia belum menakdirkan apa yang kita inginkan karena jika dikabulkan mungkin kita akan lupa kepada-Nya. Jadi, Tuhan dengan segala kuasanya memilih untuk nanti-nanti saja mengabulkan keinginan kita agar tetap dekat hambanya kepada Tuhan.

Tidaklah luput dari setiap pandangan kita bahkan setiap tersusunnya materi yang terdapat di dunia ini yang luput dari pandangan-Nya. Bahkan setiap embun yang jatuh di dedaunan diatur sedemikian rupa dari kuasa-Nya. Tidak ada yang luput dari penglihatan-Nya. Tuhan dengan siap memelukmu ketika tidak ada seorangpun di dekatmu. Dia menjadi pendengar yang baik bagi air mata hamba-Nya yang keluar dimalam hari. Disaat itulah seorang hamba menangis di hadapan Tuhan. Setiap langkah yang engkau pijakan di muka bumi ini tidak akan luput dari kasih Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel