Fatimah Al-Fihri, Muslimah Penemu Universitas
Tidak banyak yang mengenal Fatimah al-Fihri. Padahal jika
ditelusuri ia mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Berlatar belakang
sebagai pedagang, Fatimah al-Fihri berhasil membangun sebuah masjid yang kelak
dirubah menjadi universitas pertama dalam sejarah Islam.
Fatimah lahir pada tahun 800 M berasal dari orang tua yang
dikenal sebagai saudagar kaya. Ayah Fatimah, Muhammad al-Fihri merupakan
pengusaha sukses di Tunisia yang kemudian hijrah ke Fes, Maroko. Walaupun lahir
di lingkungan kaya raya dan masih keturunan bangsawan, keluarga Fatimah memiliki
jiwa sosial yang tinggi. Mereka tidak segan-segan menyambung tali silaturahmi
dan rajin berderma.
Tidak berselang lama setelah pindah ke Maroko, ayah dan
suami Fatimah meninggal dunia. Fatimah beserta adiknya Maryam sepakat menggunakan
harta warisan untuk pembangunan masjid dan universitas. Fatimah membangun
masjid yang bernama al-Qarawiyyin (Masjid Jami’ al-Syurafa’). Sementara adiknya
memilih membangun masjid di Spanyol yang dikenal dengan nama Masjid al-Andalus.
Masjid al-Qarawiyyin dimulai pembangunannya pada tahun 859 M
dengan seluruh biaya ditanggung Fatimah. Fatimah turun langsung mengontrol
proses pembangunan dan mengambil bagian yang besar. Ia sendiri yang menentukan
lokasi pembangunan masjid dan memilih gaya arsitekturnya. Selama pembangunan
berlangsung, konon Fatimah rajin menjalankan puasa sunnah. Pada tahun 861 M,
Masjid al-Qarawiyyin sudah rampung dibangun dan berdiri megah.
Masjid al-Qarawiyyin melangsungkan pendidikan formal setingkat
universitas. Kelak masjid ini menjadi cikal bakal berdirinya Universitas al-Qarawiyyin
di Fez, Maroko. Universitas ini menjadi tujuan penuntut ilmu mulai dari Maroko,
Jazirah Arab, Eropa, bahkan Asia. Pada abad ke-15, terhitung ada sekitar 8.000
mahasiswa dari segala penjuru dunia. Para ulama diberi tugas untuk turut
mengajar pada universitas ini pada masa kepemimpinan al-Murabithi. Universitas
al-Qarawiyyin memiliki cabang ilmu yang cukup beragam, mulai dari ilmu tafsir,
fiqih, bahasa Arab, kedokteran, matematika, filsafat, musik, sejarah, kimia,
astronomi, retorika, dan arsitektur.
Dalam perekrutan mahasiswanya, Universitas al-Qarawiyyin
tidak melakukan diskriminasi dengan menerima murid-murid yang beragama Nasrani
maupun Yahudi. Banyak ilmuwan-ilmuwan muslim yang berasal dari lulusan
universitas ini. Mereka ialah Abu Abullah Al-Sati, Abu al-Abbas al-Zawawi, Ibnu
Rashid Al-Sabti (wafat 1321 M), Ibnu al-Haj al-Fasi (wafat 1336 M), Abu Madhab
al-Fas, Ibn al-‘Arabi (wafat 1240), Ibnu Khaldun (wafat 1395), Ibnu al-Khatib,
Alpetragius (Al-Bitruji), Ibnu Harazim, Allal al-Fassi, Leo Africanus, Abd
el-Karim el-Khattabi, Maimonides (Ibnu Maimun), Muhammad Taqiuddin al-Hilali,
Abdullah al-Ghumari, dan banyak ilmuwan lain.
Menurut Guiness Book
of World Records, Universitas al-Qarawiyyin tercatat sebagai kampus tertua
di dunia. Jauh sebelum lahirnya universitas-universitas di Eropa. Di Eropa baru
pada abad ke-11 dibangun Universitas of Bologna. Lalu disusul Universitas of
Paris dan Universitas Oxford pada abad ke-12.
Sumber: Suara
Muhammadiyah
Comments
Post a Comment