Prabu Siliwangi, Raja Muslim yang Memimpin Pajajaran
Raden Pamanah Rasa atau yang lebih dikenal dengan gelar Prabu Siliwangi merupakan raja dari Kerajaan Pajajaran yang memerintah dari tahun 1482 sampai tahun 1512. Beliau lahir dengan nama kecil Raden Pamanah Rasa di Keraton Surawises pada tahun 1411. Prasasti Batutulis merupakan bukti sejarah yang mencatat kepemimpinan Prabu Siliwangi di Pajajaran.
Menurut Ketua Pengurus Cabang
Lesbumi NU Bogor, Bambang Ciras Sudarsono berpendapat bahwa Prabu Siliwangi
merupakan raja Pajajaran yang telah masuk Islam. Hal ini tidak lepas dari peran
ulama saat itu yang bernama Syekh Quro. Ulama ini sudah berdakwah di Karawang
sebelum era WaliSongo.
Prabu Siliwangi memutuskan masuk
Islam terjadi ketika ia ingin menikahi Nyi Subang Larang yang merupakan santri
dari Syekh Quro. Bambang Ciras menjelaskan hal ini tertulis pada Buku Carita
Purwaka Caruban Nagari yang ditulis oleh Pangeran Arya Cirebon (1720).
Dakwah Islam ke seluruh pelosok
Tatar Sunda berkembang pesat karena Prabu Siliwangi membebaskan para anaknya
untuk lebih memperdalam ilmu Islam. Mereka dibebaskan berdakwah ke setiap
penjuru Tatar Sunda. Bahkan Prabu Siliwangi mengijinkan anaknya yang ingin
mendirikan keraton kesultanan baru yang mandiri dan terlepas dari Pajajaran.
Gencar-gencarnya proses islamisasi
di seluruh dari Jawa Barat oleh anak keturunan Siliwangi berdampak pada
masyarakat Sunda yang menjadi pemeluk agama Islam yang taat. Sulit rasanya untuk
menemukan orang Jawa Barat yang beragama selain Islam. Hal inilah yang juga
melahirkan sebuah istilah “Islam Sunda” dan “Sunda Islam”.
“Kami ingin meluruskan mitos atau opini yang berkembang di masyarakat
secara turun temurun, bahwa Prabu Siliwangi penganut Hindu. Prabu Siliwangi
adalah seorang Muslim dan Pajajaran bukanlah kerajaan Hindu, melainkan kerajaan
yang secara turun temurun mewariskan nilai Sunda Wiwitan atau Jati Sunda,”
kata Bambang.
Bambang yang merupakan pemangku
adat Sunda di Palataran Pakujajar Sipatuhan Bogor menceritakan bahwa Prabu
Siliwangi merupakan raja yang adil dan bijaksana. Di bawah pemerintahannya,
Pajajaran mengalami kemakmuran, damai, dan sejahtera. Ini merupakan masa-masa
keemasan dari Kerajaan pajajaran.
Ketika itu Kerajaan Pajajaran
sangat kuat dibidang ekonomi. Pelabuhan Niaga Sunda Kelapa yang sekarang di
Jakarta merupakan pelabuhan yang sangat sibuk. Di sini bangsa-bangsa dari
penjuru dunia berdatangan dan berdagang di daerah kekuasaan Pajajaran. Selain
di Sunda Kelapa, pelabuhan-pelabuhan di Banten, muara Cisadane, Karawang, Cirebon,
dan muara Cimanuk.
Penjelajah asal Portugis, Tom
Pires pernah datang ke Kerajaan Pajajaran pada tahun 1513. Berdasarkan
catatannya, Kerajaan Pajajaran merupakan negeri yang dihuni oleh para ksatria
dan para pelaut yang pemberani. Untuk itu tidak aneh jika pelaut-pelaut
Pajajaran sudah mengarungi samudera dan singgah di Maladewa dan Srilanka.
Tom Pires berpendapat bahwa Raja
Pajajaran Prabu Siliwangi merupakan pribadi yang jujur, sopan, dan ramah. Prabu
Siliwangi merupakan sosok raja yang adil terhadap kepentingan rakyatnya dan
bijaksana dalam mengambil keputusan, “The
Kingdom of Sunda is Justtly Governed”.
Sumber: nu.or.id
Comments
Post a Comment