Al Kindi, Ilmuwan Islam dan Filsuf Muslim Pertama



Al Kindi merupakan ilmuwan Islam yang termasuk tokoh filsuf Islam pertama yang lahir di Kufah tahun 801 M. Nama lengkap beliau adalah Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī. Jika dilihat dari suku, Al Kindi termasuk ke dalam suku Kindah yang termasuk suku besar di Jazirah Arab Selatan.

Tidak sedikit keluarga Al Kindi yang berprofesi sebagai pejabat Negara. Ayah beliau pada zaman Khalifah Al Mahdi pernah ditunjuk sebagai Gubernur Kufah. Sementara buyut dari Al Kindi, yaitu Ya’rib bin Qathan merupakan raja di wilayah Qindah. Selain itu, Asy'ats bin Qais, kakek Al Kindi diketahui dikenal sebagai seorang sahabat dari Nabi Muhammad SAW.

Al Kindi memulai karir pendidikannya dengan menempuh sekolah di tempat kelahirannya. Setelah selesai, Al Kindi melanjutkan studinya ke Baghdad. Dalam dunia pendidikan Al Kindi memanglah berbeda ia mampu menguasai tiga bahasa sekaligus, bahasa Yunan, Suryani, dan tentunya Arab. Kelebihan ini jarang sekali dimiliki orang pada era tersebut.

Sebagai orang yang hidup di zaman Dinasti Abbasiyah, Al Kindi hidup selama lima kali pergantian khalifah. Mulai dari Khalifah Al Amin (809-813), Al Ma’mun, Al Mu’tasim, Al Wasiq, sampai Khalifah Mutawakil. Di kalangan kerajaan Al Kindi dikenal sebagai orang yang menguasai berbagai macam ilmu pengetahuan. Oleh sebab itulah Al Kindi diangkat pihak kerajaan sebagai guru dan tabib. Diangkatnya Al Kindi sebagai tabib kerajaan mengisyaratkan bahwa beliau juga menguasai ilmu kedokteran.

Ketika Khalifah Al Ma’mun meninggal dunia, putranya yang bernama Al Mu’tasim menggantikannya sebagai khalifah dan secara khusus menunjuk Al Kindi sebagai guru bagi anaknya. Peran dan pengaruh pemikiran Al Kindi pun semakin besar di wilayah kerajaan.

Berkat Al Kindi pula lah paham Muktazilah menjadi hidup di kerajaan. Paham Muktazilah merupakan paham yang mengutamakan rasionalitas. Dalam perkembangannya paham ini diresmikan menjadi paham resmi kerajaan. Khalifah saat itu juga merestui Al Kindi yang menguasai bahasa Yunani untuk berkiprah di Baitul Hikmah yang sedang gencar-gencarnya melakukan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai bahasa termasuk bahasa Yunani.

Karya-karya dari para filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plotinos diterjemahkan Al Kindi ke dalam bahasa Arab. Al Kindi mempunyai pendapat yang menempatkan matematika sebagai ilmu penting. Baginya matematika merupakan mukaddimah bagi orang yang ingin mempelajari filsafat siapa pun itu. Ilmu-ilmu yang meliputi matematika ini ialah bilangan, harmoni, dan astronomi. Namun, yang terpenting dalam matematika ini adalah ilmu aritmatika atau bilangan. Ini disebabkan karena jika bilangan tidak ada, maka tidak akan nada sesuatu apapun.

Al Kindi merupakan Muslim pertama yang mendalami ilmu filsafat yang ketika itu masih didominasi orang-orang Kristen Suriah.

Pandangan Al Kindi mengenai filsafat yang ia yakini berupa fungsi dari filsafat bukanlah untuk menggugat wahyu atau dapat dikatakan menuntut untuk disamakan dengan wahyu.  Filsafat yang dianut Al Kindi tidaklah menuntut untuk diajukan sebagai jalan menuju kebenaran dan menempatkannya sebagai penunjang bagi wahyu.

Baginya filsafat dapat diartikan sebagai segala sesuatu sejauh jangkauan pengetahuan yang dimiliki manusia. Untuk itulah Al Kindi dengan tagas mengatakan bahwa filsafat tidak dapat mengatasi problem seperti mukjizat, surga, neraka, dan kehidupan akhirat. Segala bentuk karya ensiklopedis filsafat Al Kindi dikemudian hari diselesaikan oleh ilmuwan Islam lainnya yang tidak kalah masyur namanya, yaitu Ibnu Sina.

Keseharian Al Kindi berkutat di Baitul Hikmah menghasilkan 260 karya. Tidaklah heran jika seorang sarjana dari era Ranaissance yang bernama Geralomo Cardano berkata seperti ini, ''Al-Kindi adalah salah satu dari 12 pemikir terbesar di abad pertengahan,'' kata  sarjana Italia era Renaissance, Geralomo Cardano (1501-1575).

Berbagai ratusan karya karangan Al Kindi meliputi berbagai bidang mulai dari filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik dan meteorologi. Dari sekian bidang ilmu, buku yang paling banyak dibuat oleh Al Kindi ialah geometri sebanyak 32 judul, setelah itu filsafat dan kedokteran sebanyak 22 judul, serta fisika 12 judul dan logika yang mencapai 9 judul.

Pemikiran dan ide-ide Al Kindi begitu dikenal dalam peradaban Barat di abad pertengahan. Buku hasil karyanya banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin di Eropa. Bahkan setelah beberapa abad beliau meninggal karya-karyanya masih dipergunakan.


Sumber:   Republika   I   Wikipedia

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel