Umar Mukhtar, Komandan Jihad Rakyat Libya




Bagi para pasukan Italia menaklukan pasukan Umar Mukhtar bukanlah hal yang mudah. Hal inilah yang membuat Umar Mukhtar dikenal oleh serdadu Italia dengan julukan “Singa Padang Pasir”. Kekuatan diplomasi Umar Mukhtar berhasil menyatukan suku-suku di Libya yang sebelumnya terpecah karena adu domba Italia.


Umar Mukhtar merupakan seorang kebangsaan Libya yang lahir pada tahun 1858. Umar Mukhtar diadopsi oleh keponakan ayahnya yang bernama Sharif El Gariani ketika ayahnya meinggal dunia. Di wilayah Cyrenaica, Sharif El Gariani dikenal sebagai pimpinan politik-agama bagi masyarakat setempat.

Perkenalan Umar Mukhtar dengan dunia pendidikan Islam dimulai ketika beliau belajar di masjid-masjid setempat. Ketika beranjak dewasa Umar Mukhtar memutuskan untuk belajar di Universitas Senussi yang merupakan markas dari Gerakan Senussi. Ilmu yang dalam yang dimiliki oleh Umar Mukhtar membuatnya dipercaya mengajar di sejumlah lembaga pendidikan di Jabal Akhdar. Kegiatan sebagai guru dijalankan Umar Mukhtar sampai datangnya para penjajah Italia yang ingin merebut tanah airnya.

Kekalahan Kekhalifahan Utsmaniyah atas Italia mengakibatkan Cyrenaica dan Tripoli di daerah Libya direbut oleh pasukan Italia. Sejak itu, Italia berkuasa di Libya dengan beritndak sewenang-wenang dan menginnjak harga diri umat Islam. Hal ini membuat Umar Mukhtar prihatin atas nasib saudara-saudaranya.

Hingga akhirnya Umar Mukhtar yang sehari-hari mengisi kegiatannya sebagai guru memutuskan untuk angkat senjata demi memerdekakan tanah airnya.

Pasukan yang dipimpin oleh Umar Muhtar berhasil membuat kewalahan serdadu Italia di Pantai Tripoli. Pasukan Italia beberapa kali berhasil dipukul mundur dan mengalami kekalahan. Strategi penyerangan yang dipimpin oleh Umar Mukhtar berhasil membuat Italia malu di mata dunia dengan mengalami beberapa kali kekalahan.

Bagi Italia kekalahan ini memanglah di luar akal. Karena pasukan mereka dilengkapi dengan persenjataan modern. Berbeda dengan Umar Mukhtar dan pengikutnya yang hanya mengandalkan senjata seadanya. Bahkan ada yang mengistilahkan perang yang tidak seimbang ini bagaikan “perang Daud melawan Goliath”.

Italia yang tidak tinggal diam terus-menerus menggempur pasukan Umar Mukhtar. Setangguh bagaimanapun pasukan yang dipimpin Umar Mukhtar ada saja celah kelemahannya. Dengan begitu pasukan Italia yang dilengkapi persenjataan lengkap dapat membalikkan keadaan.

Pada puncaknya pasukan Italia berhasil menangkap Umar Mukhtar di Padang Koufra. Melihat sepak terjang Umar Mukhtar yang merepotkan pasukan Italia maka diputuskan  bahwa hukuman mati di tiang gantung pantas diberikan kepada Umar Mukhtar.


Umar Mukhtar meninggal syahid di tiang gantung pada 1932 yang disaksikan oleh rakyat Libya beserta para pemuda-pemudanya. Meninggalnya “Singa Padang Pasir” tersebut tidak membuat perjuangan padam begitu saja. Para pemuda Libya yang sedang studi di Kairo membuat sebuah pergerakan demi tercapainya kemerdekaan Libya dengan nama Jam’iyyah Umar Mukhtar.

Sumber:   Republika   I   Wikipedia

Comments

Popular posts from this blog

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang

Mimpi Osman Ghazi akan Konstantinopel