Jejak Islam pada Indian Amerika
Suku Indian di Amerika bagaikan gelandangan di rumah
sendiri. Nasib mereka bagai di telan bumi di rumah sendiri. Apalagi nasib
Indian Muslim, nyaris tidak terjamah bagaimana mereka pernah mendiami Amerika.
Padahal menurut salah seorang dari Suku Indian Cherokee di New York yang
bernama Mahir Abdal-Razzaaq El, saait ini ada sejumlah muslim yang hidup di
dalam kelompok sukunya.
Namun sayangnya, sebagian besar masyarakat Amerika justru
mengabaikan fakta tersebut. Bahkan ketika dimasa lampau ada kontak umat Islam
dengan penduduk asli benua Amerika ini.
“Hubungan antara Indian dan Islam sudah dimulai oleh
para penjelajah Muslim awal yang mengunjungi daratan Amerika, lebih dari seribu
tahun yang lalu. Beberapa di antara pendatang Muslim itu bahkan akhirnya hidup
bersama nenek moyang kami, penduduk asli Amerika,” kata Mahir di sebuah artikel yang dipublikasikan oleh
Majalah The Message tahun 1996.
Mahir juga megutarakan ada banyak dokumen, naskah
perjanjian, undang-undang, dan resolusi yang disahkan pada abad ke-17 dan ke-18
yang mengindikasikan berbagai macam aktivitas komunitas Muslim Indian.
Misalnya sebuah Perjanjiann Persahabatan yang disepakati
Abdel-Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah tahun 1787 di Sungai Delaware. Perjanjian
tersebut menyatakan hak-hak masyarakat Indian di bidang perdagangan pelayaran
maritim, dan pemerintahan yang pada masa itu sejalan dengan Islam.
“Sayangnya
informasi semacam ini sangat jarang diketahui orang banyak karena tidak pernah
disebutkan dalam buku-buku sejarah”, ujar Mahir.
Menurut Mahir pula, banyak istilah yang digunakan oleh
komunitas Indian yang mendapat pengaruh dari Bahasa Arab, Persia, dan Ibrani.
Bahkan, ada nilai-nilai Islami yang melekat pada aturan berbusana orang-orang
Indian, khususnya Suku Cherokee.
“Jika Anda membuka salah satu buku tua yang berisi
tentang pakaian tradisional masyarakat Cherokee sampai pada 1832, maka Anda
akan melihat kaum pria mengenakan sorban, sedangkan kaum perempuannya memakai
penutup kepala yang panjang,” ujar Mahir
Bahkan pada
abad ke-19 pemimpin Suku Cherokee kata Mahir, memiliki nama yang Islami, yaitu
Ramadhan Ibnu Wati. Sayangnya, pengaruh Islam yang melekat di masyarakat Indian
kini seakan-akan punah. Bahkan sekarang di tanah leluhur mereka hampir
seluruhnya didominasi oleh peradaban Barat.
Comments
Post a Comment