Islam Sampai ke Indonesia pada Zaman Nabi Muhammad


Silang pendapat tentang masuknya Islam ke Nusantara untuk pertama kalinya melahirkan beberapa versi pendapat. Diantaranya pendapat bahwa Islam masuk ke bumi Nusantara pada masa Rasulullah SAW masih hidup. Ada dari sahabat Rasulullah tersebut yang mengarungi lautan untuk menyiarkan Islam sampai ke Nusantara.

Sampainya dakwah para sahabat Rasulullah ke Nusantara dapat dibuktikan di Kota Barus, Sumatera Utara. DI sini terdapat makam di sebuah bukit Papan Tinggi dengan batu nisan setinggi 1,5 meter yang bertuliskan aksara Arab dan Persia Kuno. Makam ini mampu menarik perhatian Dubes Arab Saudi untuk Indonesia ketika itu Musthafa Ibrahim Almubarok. Ia didampingi dubes dari negara tetangga lainnya membaca enkripsi yang terdapat pada makam tersebut. Ia memastikan bahwa pahatan tulisan di nisan tersebut dibuat pada abad ke-7 Masehi.

Ulama yang bermakam tersebut diyakini bernama Syekh Mahmud. Ada yang berpendapat bahwa beliau merupakan seorang ulama yang berasal dari Yaman. Syekh Mahmud datang ke Barus pada 10 tahun pertama dakwah Rasulullah di Mekkah. Beliau menekankan dakwah pada masyarakat Barus tentang Tauhid namun tanpa syari’at. “Itu sebabnya di makam itu belum ada penanggalan, melainkan sabda Nabi bermakna tauhid,” kata Ustadz Djamaluddin Batubara. (Baca Juga: Barus Kota Penuh Sejarah)

Sementara itu, pendapat kedua mengatakan bahwa Syekh Mahmud merupakan orang asli Nusantara. Syekh Mahmud belajar kepada sahabat Rasulullah di Haramain. Setelah dirasa cukup ilmu Syekh Mahmud memutuskan untuk kembali ke Nusantara tepatnya ke Barus, Sumatera Utara.

“Syaikh Mahmud ini kemungkinan besar merupakan orang Barus yang belajar Islam semasa para sahabat. Kemudian ia kembali lagi ke Nusantara,” ungkap Rais Syuriyah PCNU Tapanuli Selatan, Muhammad Batubara.

Selain makam Syekh Mahmud juga terdapat 43 makam lainnya di Barus. Sejarawan meyakini bahwa 43 makam tersebut merupakan pengikut ataupun murid dari Syekh Mahmud. Diantara penerus dakwah Syekh Mahmud ialah Syekh Rukunuddin. Pada tahun 1979 Porf. Dr. Hasan Muarif Ambary melakukan penelitian terhadap makam Syekh Rukunuddin. Dari hasil penelitiannya ia menyipulkan bahwa Islam sudah masuk ke Nusantara khususnya Barus pada tahun 1 Hijiriah.

Dipilihnya Barus sebagai singgahan pertama untuk menyebarkan Islam bukan tanpa alasan. Kota Barus memang sudah dikenal sebagai kota dagang yang didatangi oleh para pedagang dari seluruh dunia. Bahkan bahan pengawet jasad mumi di Mesir didatangkan dari barus. Bangsa Mesir biasa mengawetkan jasad orang mati dengan Kapur Barus (kamper).

Para pedagang yang datang ke Barus menjadikan daerah ini menjadi multietnis pada masanya. Hal ini juga berdampak pada perekonomian bagi masyarakat Barus. Penemuan keramik, guci dan batu mulia dengan kualitas tinggi membuktikan tingkat kemakmuran yang tinggi di Barus.



Sumber:   Nabawi.tv   I   NU.or.id   I   Kanalaceh.com

Comments

Popular posts from this blog

Syekh Nawawi Al-Bantani yang Berjuluk Sayyidul Ulama Al-Hijaz

Datu Abdussamad, Ulama dari Tanah Bakumpai

Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Jepang